Nabire, fajarpapua.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang mengguncang Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (19/9) dini hari.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa laporan awal tidak menemukan adanya korban jiwa.
Meski demikian, sejumlah fasilitas umum dan bangunan warga dilaporkan mengalami kerusakan.
“Informasi awal menyebutkan tidak ada laporan korban jiwa. Namun terdapat dampak pada fasilitas umum, di antaranya kaca pecah di bandara dan plafon roboh di kantor bupati,” kata Muhari dalam keterangan persnya.
BNPB saat ini tengah menyiapkan langkah tanggap darurat sesuai perkembangan di lapangan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB yang dipimpin Mayjen TNI Budi Irawan segera diberangkatkan menuju Nabire.
Sementara itu, petugas BPBD Kabupaten Nabire masih melakukan pemutakhiran data terkait dampak gempa.
“Kami menyiagakan pengiriman bantuan logistik dasar yang kuantitasnya akan menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” ujarnya.
BNPB juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan serta memastikan kondisi bangunan aman sebelum kembali menempati rumah.
Warga diminta tidak mudah percaya pada informasi hoaks yang kerap beredar di media sosial.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 6,6 terjadi pada pukul 03.19 WIT dengan pusat gempa di darat, sekitar 29 kilometer barat laut Nabire, pada kedalaman 24 kilometer.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. (red)
