BERITA UTAMA

TNI Pastikan Dua Warga Sipil yang Dibunuh OPM di Yahukimo Bukan Intelijen Militer

47
×

TNI Pastikan Dua Warga Sipil yang Dibunuh OPM di Yahukimo Bukan Intelijen Militer

Share this article
Dua warga sipil korban pembantaian OPM

Yahukimo, fajarpapua.com – TNI memastikan dua warga yang dibunuh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Yahukimo pada Minggu (21/9/2025) bukan intelijen militer.

“Menurut informasi yang diperoleh OPM telah membunuh dua warga sipil. Namun dapat dipastikan kedua korban bukan prajurit TNI serta bukan intelijen militer,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, Senin (22/9).

Kapendam menegaskan klaim OPM merupakan berita menyesatkan dan hoax. “Itu hoax, hanya dijadikan pembenaran untuk membunuh warga sipil. Sejatinya OPM adalah penjahat kemanusiaan,” tegasnya.

Ia menambahkan, kronologis kejadian masih ditelusuri mengingat terbatasnya jaringan komunikasi di lokasi kejadian.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo mengklaim membunuh dua orang yang dituding sebagai intelijen militer Indonesia di lokasi pertambangan emas ilegal di wilayah Korowai.

Pimpinan Operasi TPNPB Kodap XVI Yahukimo Kopitua Heluka menyebut, sebelum dieksekusi pihaknya terlebih dahulu menangkap dan menginterogasi kedua korban.

“Mereka mengaku sebagai Komcad dan Banpol yang pernah mendapat materi intelijen dari Pangdam XVII/Cenderawasih lalu dikirim ke zona merah untuk menjadi agen,” katanya.

Menurut Kopitua, operasi tersebut dilakukan atas perintah pimpinan TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak. “Kami bertanggung jawab atas penembakan dua intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal. Kalau aparat mau kejar kami, silakan datang ke markas. Hentikan serangan balasan terhadap warga sipil,” tegas Kopitua Heluka.

Dalam pernyataan lainnya, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menuding insiden tersebut terkait strategi negara. “Dua korban penembakan di Yahukimo telah membuka misi khusus negara Indonesia untuk mendidik Komcad dan Banpol lalu membuang mereka ke garis depan,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (21/9). (ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *