Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Mimika berkomitmen melakukan penyesuaian anggaran secara bijak menyusul proyeksi penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, menegaskan prioritas utama dalam perencanaan tahun depan adalah memastikan setiap program benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat.
Kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bupati Rettob meminta agar penyusunan rencana kerja dilakukan secara matang, realistis, dan berorientasi pada pelayanan publik, bukan sekadar memenuhi kegiatan seremonial atau tambahan honor pegawai.
“APBD kita tahun depan diperkirakan turun hingga berada di kisaran Rp 5 triliun. Penurunan ini bukan karena berkurangnya pendapatan asli daerah, melainkan dampak dari kebijakan efisiensi pemerintah pusat terhadap transfer ke daerah,” jelas Bupati Rettob.
Ia mengingatkan seluruh pimpinan OPD, khususnya Kasubbag Program, untuk melakukan perencanaan yang benar-benar fokus pada kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Belanja pegawai yang tidak terlalu penting akan kami evaluasi. Yang bisa kita kurangi hanyalah di situ. Kita harus berkorban demi kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Selama ini, Kabupaten Mimika dikenal sebagai salah satu daerah dengan APBD besar di Tanah Papua, yang sempat mencapai Rp 7,5 triliun.
Namun dengan adanya penyesuaian keuangan nasional, Bupati menilai sudah saatnya pemerintah daerah lebih selektif dalam menentukan prioritas anggaran.
Ia menambahkan, langkah efisiensi ini juga menjadi momentum bagi seluruh OPD untuk meningkatkan kualitas program pembangunan dan memastikan setiap rupiah anggaran memberikan manfaat nyata.
“Program yang dibuat harus betul-betul menjawab kebutuhan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” tutup Bupati.(red)