Timika, fajarpapua.com – Polres Mimika akan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait penjualan bahan bakar minyak (BBM) di luar SPBU dengan harga tinggi saat kelangkaan terjadi di wilayah Mimika.
Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Rian Oktaria saat ditemui di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Selasa (7/10) mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan kebenaran praktik penjualan BBM eceran di atas harga normal.
“Kami akan lakukan penyelidikan terhadap harga BBM yang naik drastis oleh pedagang eceran di luar SPBU saat langkanya seperti saat ini,” katanya.
Kasat Reskrim menegaskan, apabila ditemukan pedagang yang menjual BBM dengan harga jauh diatas ketentuan, pihaknya tidak segan mengambil langkah hukum.
“Apabila kedapatan menjual dengan harga yang sangat tinggi dari harga normal, kami akan tindak tegas,” ujarnya.
Selain memeriksa harga jual, Polres Mimika juga akan menelusuri asal pasokan BBM yang dijual para pedagang eceran tersebut.
“Kami juga akan telusuri dari mana pedagang eceran itu mendapatkan BBM,” tambahnya.
Menurut AKP Rian Oktaria, kelangkaan BBM di Mimika terjadi akibat keterlambatan distribusi karena faktor cuaca buruk di laut.
“Saya sudah konfirmasi, kelangkaan BBM di Mimika karena keterlambatan pengiriman akibat cuaca buruk di laut, yaitu gelombang tinggi, sehingga armada pengangkut terlambat melakukan pengiriman,” jelasnya.
Kelangkaan BBM dalam beberapa hari terakhir di Mimika membuat banyak warga antre di SPBU. Di sisi lain, sejumlah pengecer memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga jual di tingkat eceran, terutama jenis Pertalite dan Solar.
Polres Mimika mengimbau masyarakat melaporkan bila menemukan pedagang yang menjual BBM dengan harga tidak wajar. Langkah ini diharapkan dapat menekan praktik penimbunan maupun permainan harga di tengah kelangkaan yang terjadi.
(ron)
