Timika, fajarpapua.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung penuh penyelenggaraan Kompetisi MIPA dan Komputer (KOMIKOM) 2025 yang digelar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih (UNCEN).
“Dengan pendidikan sains yang baik, generasi muda diharapkan mampu berpikir kritis, logis, dan inovatif, dimana keterampilan soft skill ini sangat dibutuhkan di dunia kerja,” kata Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PTFI, Nathan Kum.
Dalam kompetisi ini, PTFI memberikan dukungan berupa peralatan laboratorium sains sebagai bentuk apresiasi bagi sekolah-sekolah peserta. Total terdapat 28 tim dari 13 sekolah yang berasal dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Jayawijaya.
Babak final berlangsung pada 21 Oktober 2025 di Aula FMIPA UNCEN, Jayapura. Hasilnya, Tim 1 SMAN 1 Jayapura meraih juara pertama, diikuti Tim 2 Madrasah Aliyah Darud Da’wah wal Irsyad Entrop di posisi kedua, dan Tim 2 Madrasah Aliyah Yayasan Pondok Karya Pembangunan (YPKP) Sentani di posisi ketiga.
“Selamat kepada para pemenang. Prestasi ini menjadi bukti semangat dan potensi besar generasi muda Papua dalam bidang sains dan teknologi,” ujar Nathan.
Wakil Rektor I Universitas Cenderawasih Dr. Dirk Y. P. Runtuboy, S.Pd., M.Kes. menyampaikan apresiasi atas dukungan PTFI terhadap penyelenggaraan kompetisi tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai wadah penting dan strategis untuk membangun karakter kompetitif, kreativitas, serta menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap matematika, sains, dan teknologi informasi.
“Dunia berkembang dengan sangat pesat, sehingga penguasaan sains dan teknologi memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” ujarnya.
KOMIKOM 2025 mengusung tema “Eksplorasi Ilmu, Wujudkan Prestasi”. Ajang tahunan ini menguji kemampuan siswa SMA di Tanah Papua dalam bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Komputer. Tujuannya untuk meningkatkan minat dan motivasi pelajar terhadap ilmu pengetahuan, mengasah kemampuan berpikir kritis, serta membangun semangat kolaborasi di kalangan generasi muda Papua.
Kompetisi berlangsung sejak Juli hingga Oktober 2025 melalui dua tahap, yaitu Babak Penyisihan berbasis Computer-Based Test (CBT) dan Babak Final dengan sistem gugur interaktif. Pada babak final, 16 tim terbaik saling berkompetisi melalui berbagai tantangan seperti science games, studi kasus, eksperimen sederhana, serta perhitungan matematis aplikatif yang menuntut logika, ketepatan, dan kerja sama tim.
