Rote Ndao, fajarpapua.com – Warga di dua desa, yakni Desa Mbokak Kecamatan Rote Barat Daya dan Desa Suebela Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, mengungkap sejumlah kejanggalan serius dalam penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).
Wenci Yusinta Saudale, warga Desa Mbokak, pada Jumat (24/10) menyampaikan adanya keanehan dalam penyaluran PKH di desanya yang mengindikasikan pola serupa juga terjadi di Desa Suebela.
Penerima Bansos Bermasalah di Desa Mbokak
Wenci mengungkap beberapa kasus penerima PKH di Desa Mbokak yang dinilai tidak tepat sasaran.
- Almarhumah masih terima PKH – Tiga warga yang telah meninggal dunia, yakni Marta Nggadas, Rut Messakh, dan Yuliana Nalle, tercatat masih menerima bantuan PKH.
- Anggota Polri terima PKH – Nelson Yonas Napu, yang berprofesi sebagai anggota Polri, masih menerima bantuan, padahal tidak termasuk kategori penerima.
- Ketua RT tidak layak terima – Frans Lussi, meski terdaftar dan undangan sudah keluar, tidak menerima bantuan karena dianggap tidak layak lantaran menjabat Ketua RT.
- Penerima tidak terima tanpa alasan – Anaci Manu tidak menerima bantuan tanpa penjelasan dari pihak penyalur.
Wenci menambahkan, data tersebut baru mencakup satu dusun di Desa Mbokak dan belum menggambarkan keseluruhan kondisi di Kabupaten Rote Ndao.
Perangkat Desa Diduga Ikut Menikmati
Selain itu, Wenci juga menyoroti dugaan keterlibatan perangkat desa sebagai penerima PKH. Di Dusun Ho 2, Kepala Dusun bernama David Amalo tercatat menerima bantuan.
Ia juga menceritakan pengalamannya terkait pembagian bantuan beras dari pemerintah. Meskipun istrinya terdaftar sebagai penerima dan memiliki undangan, bantuan tersebut tidak diberikan dengan alasan dirinya adalah perangkat desa.
“Baru dua bapak bantuan beras dari pemerintah bulan Juli, 20 kg sa dia ambil b punya istri punya undangan ko dia sonde kasih beras, alasannya b perangkat desa,” ujar Wenci yang juga menjabat Kepala Dusun Lekona di Desa Mbokak.
Dugaan Standar Ganda dan Isu Serupa di Desa Suebela
Wenci menuding adanya standar ganda dalam penyaluran bantuan.
“B dengar Kadus David Amalo ju dapat Bansos, betul ko? Iya Bpk. Ni hari dia masih terima Bpk. Sekretaris pake standar ganda,” ujarnya.
Ia menduga persoalan serupa juga terjadi di Desa Suebela Kecamatan Rote Tengah, menandakan adanya masalah pendataan dan penyaluran bansos yang lebih luas di Kabupaten Rote Ndao.
Tanggapan Pihak Terkait
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Desa Mbokak, Desa Suebela, maupun Dinas Sosial Kabupaten Rote Ndao.
Masyarakat berharap pemerintah segera melakukan investigasi menyeluruh agar bantuan sosial dapat tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, demi keadilan bagi warga yang benar-benar membutuhkan.
Reporter: Dance Henukh



