Timika, fajarpapua.com – Dua kelompok yang terlibat bentrok di Distrik Kwamki Narama sebenarnya sudah sepakat berdamai. Kesepakatan itu dituangkan dalam pernyataan bersama yang difasilitasi Polres Mimika beberapa hari lalu.
Namun situasi kembali memanas setelah diduga ada provokator yang memicu aksi penyerangan pada Senin (3/11) malam. Akibat insiden tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka akibat terkena panah.
Kabag Ops Polres Mimika AKP Henri A. Korwa saat ditemui di Polsek Kwamki Narama, Selasa (4/11) malam mengatakan, pihaknya masih mendalami motif kedua kelompok kembali terlibat bentrokan.
“Motifnya masih kami dalami, apa yang membuat mereka saling serang lagi, padahal sebelumnya sudah diselesaikan di Pelayanan Polres Mimika,” katanya.
Ia menjelaskan, aparat kepolisian terus berupaya mencegah konflik agar tidak meluas. Sebanyak 90 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan di Distrik Kwamki Narama.
“Kita sudah lakukan imbauan agar tidak perang lagi, termasuk sweeping sajam dan pendekatan terhadap para tokoh, namun mereka tetap melakukannya,” ungkapnya.
Selain langkah pengamanan, Polres Mimika juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna mencari solusi penyelesaian jangka panjang.
“Pak Kapolres sudah berkoordinasi dengan Pemda baik Mimika maupun Puncak, tinggal menunggu waktu untuk dilakukan pertemuan,” tuturnya.
(ron)