Denpasar, fajarpapua.com – Dekranasda Provinsi Bali berharap seluruh ilmu, metode pengelolaan, dan pola pemberdayaan pengrajin yang dipelajari tim studi tiru Dekranasda Mimika selama berada di Bali bisa diterapkan di Kabupaten Mimika sebagai langkah konkrit memperkuat UMKM dan ekonomi kreatif daerah.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Dekranasda Provinsi Bali Yupi Wahyundari saat menerima kedatangan tim Dekranasda Mimika, Koperasi dan UMUM serta Asosiasi UMKM Mimika di Art Center Denpasar, Kamis (27/11).
Ia mengatakan, UMKM sudah terbukti mampu menyokong ekonomi warga meskipun tertimpa krisis. Dikisahkan, pameran UMKM Bali Bangkit yang berjalan sejak 2020 menjadi tonggak kebangkitan ekonomi para pengrajin saat Bali mengalami mati suri akibat pandemi Covid-19. Dengan dukungan anggaran Rp5 miliar dari pemerintah, pameran ini berhasil membukukan omzet hingga Rp53 miliar.
Ia menyebut, Ketua Dekranasda Bali yang dikenal inovatif terus berupaya memperluas promosi potensi lokal, salah satunya melalui fashion show yang kini rutin digelar untuk memperkenalkan karya pengrajin Bali ke tingkat nasional dan internasional.
“Kami berharap mudah-mudahan apa yang dipelajari selama berada di Bali bisa diterapkan di Mimika,” katanya.
Sementara Ketua Harian Dekranasda Mimika, Ny Nella Manggara mengatakan dirinya mewakili Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda Mimika bersama tim dari Dinas Koperasi dan UMKM serta perwakilan asosiasi menyampaikan terima kasih atas penerimaan Dekranasda Bali.
Dikatakan, tim Dekranasda melakukan kunjungan sejak 24 November. Selama di Bali, rombongan mempelajari proses pembuatan ukiran, anyaman, kopi luwak, hingga sistem pengelolaan Pameran UMKM Bali Bangkit.
Nella mengapresiasi pemerintah Bali yang menyediakan gedung resmi untuk menampung pengrajin dari sembilan kabupaten sehingga seluruh produk lokal memiliki ruang promosi yang layak dan terintegrasi.
“Timika sangat kaya, semua yang dipamerkan di sini kami juga punya, tapi kehidupan kami di Timika masih begitu saja. Sehingga dengan adanya wadah ini kami harap Timika juga punya supaya bisa membantu ekonomi masyarakat lokal,” ujarnya.
Nella mengatakan pengrajin Mimika dibina oleh Dekranasda dan Dinas Koperasi dan UMKM, namun belum memiliki fasilitas seperti yang disiapkan pemerintah Bali. Karena itu, hasil studi tiru ini akan disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Mimika.
“Mudah-mudahan lewat perjalanan kami ini ada tindak lanjut, apalagi pimpinan kami sangat antusias dengan pengembangan ekonomi kreatif,” katanya.(fan)
