Timika, fajarpapua.com — Kodam XVII/Cenderawasih angkat suara menanggapi beredarnya informasi di media sosial terkait dugaan penggunaan drone bomber oleh aparat TNI-Polri yang disebut menjadi penyebab tewasnya seorang warga dan melukai satu orang lainnya pada Selasa (25/11) sekitar pukul 22.00 WIT.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Tri Purwanto S.I.P mengatakan, informasi yang beredar tidak benar serta berpotensi memicu kesalahpahaman ditengah masyarakat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan aparat TNI-Polri, tidak ada aktivitas pergerakan drone dari aparat TNI-Polri pada tanggal 25 November 2025,” ujar Kapendam.
Ia juga menyampaikan dugaan awal ledakan yang menimbulkan korban jiwa dan luka kemungkinan berasal dari bahan peledak rakitan atau molotov yang gagal dibuat sehingga meledak saat dirakit. Kapendam menekankan dugaan tersebut masih dalam pendalaman.
TNI-Polri saat ini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut. Kapendam menekankan pentingnya menunggu hasil investigasi resmi demi menghindari keresahan maupun provokasi ditengah masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya. Seluruh pihak terkait sedang bekerja untuk mengungkap fakta sebenarnya,” pungkasnya. (ron)
