Timika, fajarpapua.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap peredaran daging ayam dan daging sapi di sejumlah titik penjualan.
Pengawasan tidak hanya dilakukan di Pasar Sentral Timika, tetapi juga menyasar pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Hasanuddin, Jumat (19/12).
Langkah ini bertujuan memastikan daging yang beredar aman, sehat, serta layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Kepala Disnakkeswan Kabupaten Mimika, dr. Sabelina Fitriani, mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk menjamin kualitas daging sapi dan ayam yang dipasarkan, sekaligus memastikan ketersediaan stok menjelang meningkatnya kebutuhan masyarakat pada momentum Nataru.
“Kami ingin memastikan daging sapi dan ayam yang dijual benar-benar layak konsumsi. Selain itu, kami juga memastikan stok produk peternakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru,” ujar Sabelina.
Ia menjelaskan, khusus untuk daging ayam, ketersediaannya tidak berlebih lantaran pasokan dari luar daerah masih terbatas. Oleh karena itu, pengawasan dilakukan secara ketat agar distribusi tetap berjalan optimal.
“Untuk stok saat ini, daging ayam tersedia sekitar 270 ton, daging sapi kurang lebih 50 ton, serta telur sekitar 15 ton per hari. Kami berharap jumlah ini dapat mencukupi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Sabelina juga mengakui adanya kenaikan harga, khususnya pada daging ayam. “Harga daging ayam mengalami kenaikan, dari sebelumnya sekitar Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu per kilogram,” katanya.
Disnakkeswan Mimika memastikan pengawasan akan terus dilakukan secara berkala guna menjaga keamanan pangan serta melindungi kesehatan masyarakat selama perayaan Nataru 2025/2026. (moa)
