Timika, fajarpapua.com
Seorang guru honor SD Inpres Timika 1 Kampung Kamoro Jaya, PW, dirayu seorang pria yang mengaku Kepala BKD (gadungan,red.) untuk bertemu di halaman Kantor BKD Mimika.
Dalam rekaman pembicaraan yang diperoleh Fajar Papua, Senin (17/8), dengan gaya dialeg non Papua, pelaku meminta PW mengirim uang Rp 4 juta agar bisa diangkat sebagai CPNS.
“Kesempatan tidak datang kedua kalinya yah bu, apalagi usia ibu sudah 35 tahun. Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Sekda,” tukasnya.
Menurut pelaku, berkas harus secepatnya dikirim yakni fotokopy KTP dan ijazah terakhir tanpa dilegalisir.
“Tolong dijaga pembicaraan Bapak, kalau bisa dikunci rapat-rapat jangan ada yang tahu apalagi wartawan, nanti dikirim saja uangnya, takutnya ada permainan nama ibu bisa digeser di pusat,” ujar pria tersebut.
Penyerahan berkas dilakukan di halaman Kantor BKD Mimika, tanpa diketahui siapapun apalagi wartawan.
Sekedar mengingatkan untuk semua guru honor di Kabupaten Mimika, beberapa hari ini pelaku penipuan sedang beraksi di Kota Timika.
Modusnya, pelaku mengaku sebagai Kepala BKD Mimika menjanjikan guru honor diangkat tanpa test sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kepala Sekolah SD Inpres Timika 1 Ellen Agaky, S.Pd merupakan salah seorang yang nyaris jadi korban.
Kepada Fajar Papua, Selasa (11/8) malam, Ellen mengemukan pada Minggu sore dirinya dihubungi seseorang yang mengaku bernama Martinus (pelaku mencatut nama Martinus Nuboba meskipun dialeg suaranya dari salah satu daerah di luar Papua).
Pelaku bertanya berapa guru PNS dan honor di SD Inpres Timika 1. Ellen menjelaskan jumlah guru PNS dan honor di sekolahnya.
“Lalu dia tanya lagi apakah ada guru honor orang Papua, saya jawab tidak ada, yang ada hanya pendatang semua tapi sudah lama mengabdi di SD Inpres Timika 1 sejak tahun 2008,” ujarnya.
Pelaku meminta nomor HP dan NUPTK dua orang guru honor yang sudah lama mengabdi di sekolahnya. Salah satu yang dikasih adalah nomor HP milik PW. Namun aksi pelaku gagal setelah diketahui ada banyak kejanggalan. Salah satunya pelaku menyebut Kabupaten Timika.(boy)