Untuk mendukung optimalisasi lahan tailing PTFI sebagai lahan produktif bagi tanaman pangan, PTFI bersama UNIPA juga meneliti pemanfaatan pupuk organik untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan pupuk organik berupa kotoran ayam dan kotoran sapi bagi tanaman di area tailing PTFI memberikan hasil panen tanaman yang lebih tinggi dan lebih produktif dibandingkan hasil panen tanaman yang tidak diberi pupuk organik.
“Hasil penelitian yang kami lakukan, misalnya pada tanaman kakao, memperlihatkan bahwa pemberian pupuk organik sebagai amelioran dapat menekan serapan logam berat dalam jaringan buah kakao dan memperbaiki kesuburan tanah. Dengan demikian secara alami, lahan tailing sebagai media tanam mampu meningkatkan ketersediaan kandungan unsur hara esensial, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas tanaman dan buah kakao yang dihasilkan. Tidak hanya itu, pupuk organik yang digunakan pun mampu mengurangi serapan logam besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), dan mangan (Mn) pada tanaman,” kata Dr. Sartji Taberima, M.Si, Peneliti Jurusan Tanah Faperta UNIPA yang melakukan penelitian penggunaan berbagai jenis pupuk organik.
Selain mengembangkan pemanfaatan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman, PTFI dan UNIPA juga meneliti potensi pemanfaatan tanaman sebagai pestisida Alami. Dari 277 jenis tumbuhan lokal yang diamati dan diidentifikasi, terdapat 14 jenis tumbuhan yang berpotensi dimanfaatkan sebagai pestisida alami, baik untuk menghambat nafsu makan hama, menolak hama, menghambat perkembangan hama, menghambat aktivitas Hama, danmembunuh hama sebagai organisme pengganggu tanaman. “Pemanfaatan pestisida alami sangat baik untuk tanaman karena materinya yang cepat terurai, memiliki toksisitas yang rendah, serta tidak meracuni dan merusak tanaman. Selain itu, Pestisida Alami pun cenderung lebih hemat biaya karena pembuatannya yang mudah,” papar Ir. Maria J. Sadsoeitoeboen, M.Si, Pakar Biologi FMIPA UNIPA yang terlibat dalam penelitian ini.
Sejak tahun 1998, PTFI bersama berbagai perguruan tinggi seperti UNIPA, Universitas Cendrawasih, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Lambung Mangkurat secara berkelanjutan melakukan berbagai penelitian lingkungan. Penelitian dilakukan sebagai upaya PTFI meminimalisasi dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan, mempercepat pemulihan lingkungan di lahan bekas operasi, serta mengoptimalkan nilai tambah perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat melalui upaya pelestarian keanekaragaman hayati dan peningkatan produksi pangan, perikanan, dan perikanan di Mimika. “Kami berharap kolaborasi yang PTFI lakukan bersama dunia pendidikan mampu menjadi kontribusi perusahaan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, serta memberi manfaat langsung bagi masyarakat di sekitar area kerja perusahaan,” tutup Pratita.(tim)