Timika, fajarpapua.com
Pimpinan dan staf Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Mimika dalam melaksanakan kegiatan setiap hari harus mengedepankan inovasi dan perubahan dalam program OPD masing-masing.
Salah satu inovasi sudah ditunjukkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mimika dengan menghadirkan mesin anjungan kependudukan (Anjungan Disdukcapil Mandiri/ADM) yang sudah diresmikan penggunaannya.
“Sebagai Walkil Bupati, saya apresasi kepada kepala dinasnya, Pak Slamet, yang berani mengambil langkah ini. Ini yang pertama di Papua dan pertama di Indonesia Timur. Saya harapkan kepala OPD yang lain dapat meniru perubahan yang dibuat oleh Kadisdukcapil ini. Dinas lain juga harus ada program invovasi yang dapat memberi perubahaan yang luar biasa yang tidak hanya dirasakan Pemkab tapi juga dirasakan masyarakat,” kata Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, S.Sos MM, Jumat (9/10).
Wabup JR meminta Disdukcapil Mimika dapat memasang mesin anjungan di distrik –distrik, dan tempat umum yang mudah dijangkau masyarakat.
“Artinya, melalui pemerintah distrik, kelurahan dan kampung dapat melatih warga mengoperasikan mesin anjungan ini, sehingga warga bisa print sendiri kartu keluarga, KTP maupun dokumen kependudukan lainnya.
“Beberapa daerah jika mereka mau butuh informasi mengenai data penduduk yang baik dan tertata, mereka haruis datang belajar ke Timika. Sebab, Timika sudah memiliki peralatan digital untuk mencetak dokumen kependudukan. Data kependudukan adalah syarat utama dalam mengelola semua program. Pemerintah baik pusat maupun daerah jika ada program bantuan salah satu syarat harus ada data penduduk yang valid. Data penduduk yang jelas dan terukur,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mimika, Slamet Soetedjo, SSTP M.Si mengatakan dengan adanya mesin anjungan ini warga sudah bisa akses mengurus dokumen kependudukan keluarganya.
Warga tidak perlu lagi datang ke Kantor dinas dan tunggu berjam-jam untuk dapat KK, KTP atau KTP Anak. Warga tinggal datang dan didampingi petugas mengoperasikan mesin anjungan ini.
“Warga tidak perlu datang dan cukup menggunakan aplikasi Orlando, kemudian operator dinas tinggal mengakses data yang bapak ibu kirim, untuk kebutuhan dokumen kependudukan baik itu KTP, Kartu keluarga (KK). Kemudian dinas juga dapat menggunakan aplikasi si lincah untuk mengantar atau mengirim dokumen bapak ibu sekalian ke rumah masing-masing,” bebernya.
Dikatakan, saat ini era teknologi canggih, maka pemerintah wajib menggunakan ruang digital untuk semua kebutuhan.
Jika daerah tidak paham, ada operator nasional yang berserifikat yang bisa membantu. Intinya semua staf Disdukcapil wajib memahami ruang digital semaksimal mungkin yang sudah disediakan pemerintah.
“Kita gunakan perangkat teknologi ini agar memudahkan pekerjaan kita, dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Saat ini pelayanan tidak lama lagi dan hanya hitung menit sudah selesai,” jelas Slamet.(mar)