BERITA UTAMAMIMIKA

Mesin Parut Sagu Sudah Masuk Pesisir Mimika, Setelah Dicek Pemerintah Ternyata Ada yang…

pngtree vector tick icon png image 1025736
3
×

Mesin Parut Sagu Sudah Masuk Pesisir Mimika, Setelah Dicek Pemerintah Ternyata Ada yang…

Share this article
Kabag Perekonomian
Reymond Tamser S.Sos

Timika, fajarpapua.com – Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Mimika mengadakan monitoring program bantuan peralatan mesin parut di sejumlah kampung wilayah pesisir.

ads

Kepala Bagian Perekonomian Setda Mimika, Reymond Tamser, S.Sos kepada wartawan saat ditemui di kantor Sentra Pemerintahan, Kamis (22/10) mengatakan program Bagian Perekonomian bagi masyarakat yang cukup besar hanya pengadaan parut sagu.

“Saya baru masuk Juli atau Agustus lalu di Bagian Perekonomian, dan yang saya tahu soal program yang bersentuhan dengan masyarakat itu dulu yang sudah jalan dan saat ini staf sedang melakukan monitoring di lapangan apakah bantuan itu sudah jalan atau belum. Bantuan ini untuk mendukung usaha kampung (desa) BUMDes,” kata Reymond.

Bantuan mesin parut sagu, kata Reymond untuk mendukung kampung-kampung yang memiliki BUMDes, sesuai amanat UU Desa (Kampung).

Desa atau kampung selain ada dana desa yang diberikan pemerintah pusat, juga daerah dapat mendukung mereka dengan bantuan seperti ini.

Bahkan daerah juga menganggarkan ADD untuk memperkuat pagu anggaran kampung.

Bantuan BUMDes, lanjut dia, sudah dibagikan oleh pejabat sebelumnya pada lima distrik. Sekarang pihaknya hanya turun monitoring, apakah mesin parut sudah digunakan atau belum.

“Dalam monitoring ternyata petugas Bagian Perekonomian Pemkab Mimika ada kampung yang belum gunakan mesin. Padahal bantuan mesin parut sagu untuk membantu kampung dalam rangka menghidupkan BUMDes yang sudah mereka bentuk. Ini mesin parut sagu salah satu bagian dari pemerintah kampung mengembangkan usaha. Warga yang mau sagu, cukup tebang dan buka kulit luarnya saja, kemudian dibawah ke kampung untuk diparut. Setelah parut baru mereka peras sendiri sari dan tepung sagunya. Mestinya setelah bantuan datang pihak distrik dan kampung berusaha mencaritahu cara mengoperasikan mesin parut ini supaya bisa jalan. Bantuan ini pemerintah sudah bawah tinggal mereka operasikan supaya ada pendapatan masuk ke kas BUMDes. Pemerintah kampung tidak mengharapkan pendapatan dari hasil laut saja, tapi dari parut sagu ada pendapatan cukup besar untuk BUMDes,” terang Raymond.

Dia mengakui, tugas di Bagian Perekonomian tumpang tindih dengan tugas yang ada di Disperindag, Bidang perekonomian Bappeda, dan dinas perekonomian lainya.

Bagian Perekonomian menyiasati program yang tidak dikelola oleh unit kerja perekonomian ini.

Meskipun secara nasional tupoksi masing-masing unit kerja dan OPD bidang perekonomian sudah diatur, tinggal dijalankan saja.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *