BERITA UTAMAMIMIKA

Respon Kadisperindag Mimika Terkait Ribuan Warga Abaikan Protokol Kesehatan di Kawasan Kuliner Pasar Sentral

pngtree vector tick icon png image 1025736
4
×

Respon Kadisperindag Mimika Terkait Ribuan Warga Abaikan Protokol Kesehatan di Kawasan Kuliner Pasar Sentral

Share this article
Wisata kuliner
Kawasan wisata kuliner Pasar Sentral Timika

Timika, fajarpapua.com – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Michael Go Marani akhirnya angkat suara terkait ribuan pengunjung kawasan wisata kuliner Pasar Sentral Timika yang tidak mematuhi protokol kesehatan, malam akhir pekan kemarin.

ads

Dikonfirmasi Fajar Papua, Minggu (1/11), Michael mengemukakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika sudah menyiapkan fasilitas cuci tangan untuk pengunjung.

“Kami tetap melakukan prokes sesuai kesepakatan bersama (Wajib Pakai Masker, Jaga Jarak, dan Cuci Tangan), fasilitas cuci tanganpun sudah ada yang disiapkan oleh BPBD,” ungkapnya.

Dikatakan pedagang dan pengunjung yang datang didalam kawasan Pasar Sentral dan Kuliner tetap wajib mematuhi Protokol Kesehatan.

Namun, pada malam Minggu kemarin, diakui Michael jumlah pengunjung sangat banyak lantaran animo masyarakat terhadap keberadaan wisata kuliner tersebut sangat luar biasa.

“Kami menyadari pengawasan kami juga sangat terbatas. Kami sangat berharap pengertian dan kerjasama yang baik agar Protokol Kesehatan dapat benar-benar menjadi kesadaran pribadi masing-masing,” tukasnya.

Dia mengatakan, di sisi lain kondisi itu membuat omset para pedagang dan UKM mengalami peningkatan dari jumlah pengunjung/pembeli yang datang berbelanja di Pasar Sentral.

“Tujuan kami adalah pemulihan ekonomi bagi para pedagang dan UKM yang berjualan di Pasar Sentral Timika,” katanya.

Seperti diketahui, ribuan warga Timika, pada Sabtu (31/10) malam memadati Pusat Kuliner Kawasan Pasar Sentral Timika. Namun sayangnya, baik petugas maupun pengunjung tidak menerapkan protokol kesehatan.

Ramainya pengunjung ini diakui sejumlah pedagang yang ditemui wartawan Fajar Papua di lokasi jualannya.

Sebut saja Ibu Dan, yang mengaku kewalahan melayani pembeli. Bahkan dirinya terpaksa menutup standnya lebih awal karena dagangannya habis cepat.

“Padahal saya baru membuka stand habis magrib, tapi ini baru jam setengah sembilan sudah habis,” ujarnya.

Kondisi ini diakui olehnya sangat berbeda dengan hari-hari biasa. “Biasanya tidak seramai malam Minggu. Malam ini pengunjung sangat ramai,” jelasnya.(ana/mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *