BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Keuskupan Timika Lanjut Pasok Ikan Segar ke PT Freeport Indonesia

pngtree vector tick icon png image 1025736
21
×

Keuskupan Timika Lanjut Pasok Ikan Segar ke PT Freeport Indonesia

Share this article
Keuakupan timika
Benyamin Meo

Timika, fajarpapua.com – Keuskupan Timika sejak tahun 2007 sudah menjalin kerjasama pengembangan ekonomi dengan SLD PT Freeport Indonesia (PTFI) fokus program bidang pertanian, perkebunan dan perikanan.

Untuk program perikanan, Bagian Perekonomian Keuskupan merupakan salah satu vendor PTFI memasok ikan segar ke lingkungan perusahaan.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Direktur Pengembangan Ekonomi Kaeuskupan Timika, Benyamin Meo, kepada wartawan mengatakan kerjasama tahap pertama pihaknya memasok ikan ke PTFI melalui PT Pangan Sari Utama (PSU) sejak 2017.

Tahun 2020 adalah tahap kedua dimana kerjasama dilanjutkan dengan memperbesar kapasitas. Dimana PTFI mensuport keuskupan dengan bantuan-bantuan seperti coolstorge berkapasitas 60 ton. Dengan bantuan ini diharapkan semua tangkapan nelayan dan masyarakat pesisir bisa tertampung.

Untuk supplai ikan ke PT Pangan Sari dalam tiga bulan berlakangan, kata Beny, sebanyak 20 ton. Keuskupan mampu memenuhi kebutuhan PTFI melalui PTPSU.

Dikatakan, tangkapan nelayan lokal masih kurang sehingga phaknya mendapat pasokan dari luar.

Ada banyak pengusaha dari luar yang pasok ikan masuk Timika dan peluang itu dimanfaatkan keuskupan.

Kedepan dia berharap kalau boleh pasokan ikan ke PSU tidak lagi 20 ton per tiga bulan, tapi 20 ton untuk setiap bulannya.

Soal pasokan tiap bulan, Beny mengatakan pihak PSU sudah melakukan survei ke bagian ekonomi keuskupan untuk melihat kesiapan dan keseriusan mereka dalam menyambut dan meningkatkan kerjasama ini.

“Dengan hasil survei ini, saya hatap dapat mengubah keputusan mereka yang selama ini terima 2 ton tiap tiga bulan jadi 20 ton perbulan,” tukasnya.

Keuskupan sangat serius mempersiapkan segala kebutuhan berkaitan dengan peningkatan kerjasama. Apalagi Departemen SLD dinilai serius dengan program-program pembinaan untuk masyarakat lokal, yang mana pekerjaan itu sebagiannya dialihkan melalui kerjasama dengan keuskupan.

Selain ikan, di Otakkwa Kesukupan sudah membangun minimarket yang menyediakan semua kebutuhan masyarakat, seperti bahan makanan, bahan bangunan, dan lain-lain. Minimarket ini direncanakan akan diresmikan pada Kamis (12/11) minggu ini.

“Diharapkan warga tidak lagi turun beli sembako ke Timika, tapi bisa beli di minimarket milik Keuskupan di Otakwa. Termasuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), dimana sudah ada mesin pertamina mini untuk pengisian BBM di kendaraan speed boat atau perahu nelayan,” tukasnya.

Untuk kegiatan pertanian keuskupan memiliki beberapa tenaga penyuluh pertanian yang ditempatkan di Manasari, Fanamo dan Omawita.

Ada program perkebunan kelapa, ada juga pertanian untuk sayur mayur, lombok (rica), bawang , tomat dan lain-lain.

“Intinya perkebunan tetap jalan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Untuk program pronomi 2 diharapkan nelayan dilatih bagaimana merencanakan penangkapan secara baik hingga sampai pada penerima hasil tangkapan itu. Untuk pronomi 2, ada pelatihan-pelatihan seperti membuat perahu, membuat perahu viber glass, cara membuat jaring ikan (jala), termasuk pelatihan untuk pertanian,” beber Beny. (mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *