Meski kondisi serba sulit, Bram mengakui tidak sampai mem-PHK para karyawannya.
Menyikapi kesulitan ini, pihaknya terus mempromosikan jasa usaha, terutama restaurant agar dapat dimanfaatkan masyarakat Mimika sebagai tempat makan yang nyaman, dengan menawarkan berbagai macam menu termasuk menu lokal Papua seperti papeda dan ikan kuah kuning.
“Promosi ini juga harus dipakai rekan-rekan pengusaha jasa perhotelan dan restaurant sehingga kalau hotel lesu tapi rastaurantnya masih jalan dan warga memanfaatkan jasa ini,” jelas Bram.
Selain itu dia meminta rekan-rekan pengusaha jasa perhotelan dan restaurant tidak harus meminta pemerintah daerah duduk bersama mencari solusi.
“Tapi bersama PHRI mari semua pikirkan bersama bagaimana jurus jitu dalam memanfaatkan setiap peluang yang mendatangkan pendapatan bagi hotel dan restaurant,” ajaknya.(tim)