BERITA UTAMANASIONAL

Kisah Pesawat Mendarat di Air, Keputusan Pilot Selamatkan Ratusan Nyawa

cropped cnthijau.png
43
×

Kisah Pesawat Mendarat di Air, Keputusan Pilot Selamatkan Ratusan Nyawa

Share this article
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Tak mulus
Namun tidak semua gangguan penerbangan entah akibat mesin atau cuaca membuat pilot pesawat bisa dengan mulus mendaratkan pesawat di tengah laut. Dalam beberapa peristiwa kecelakaan penerbangan di atas laut berakibat fatal, pesawat jatuh berkeping-keping bahkan ada yang tidak ketahuan rimbanya.

Mungkin masih ingat Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sampai saat ini tidak pernah ditemukan. Pesawat jenis Boeing 777 ini hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing membawa 227 dan 12 awak pada tanggal 8 Maret 2014. Peristiwa itu bahkan menjadi perhatian dunia mengingat penumpangnya di dalamnya terdiri dari berbagai warga negara.

ads

Pesawat itu lepas landas dari bandara internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada pukul 00.41 dini hari waktu setempat seharusnya dijadwalkan tiba di bandara internasional Beijing Capital pada pukul 06.30 waktu setempat.

Peristiwa hilangnya MH370 sampai saat ini masih menjadi misteri mengingat pesawat masih mengirim posisi terakhir ke pusat pengatur lalu lintas udara melalui transmisi suara. Namun suara yang dikirim pukul 01.19 itu merupakan pesan terakhir setelah pesawat kemudian dinyatakan hilang karena tidak sampai ke bandara tujuan.

Kecelakaan fatal juga menimpa beberapa maskapai di dalam negeri. Tepatnya tanggal 1 Januari 2007, pesawat Boeing 747-400 milik maskapai penerbangan Adam Air juga mengalami kecelakaan di atas laut saat melayani rute Surabaya-Manado.

Pesawat dengan kode penerbangan DHI574 membawa 96 penumpang dan 6 awak berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pukul 12.55 waktu setempat, namun pada pukul 14.07 WIB pesawat hilang kontak dan dinyatakan tenggelam di dasar perairan Sulawesi.

Kotak hitam pesawat baru ditemukan pada tanggal 28 Agustus 2007 di perairan Majene, Sulawesi Barat. Investigasi KNKT menyebutkan jatuhnya DHI574 akibat cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu sistem navigasi inersia (IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *