BERITA UTAMANASIONAL

Suara Petir, Ombak Tinggi, dan Dentuman Keras Saat Sriwijaya Air Menghujam Laut Lancang, Begini Suasananya

pngtree vector tick icon png image 1025736
12
×

Suara Petir, Ombak Tinggi, dan Dentuman Keras Saat Sriwijaya Air Menghujam Laut Lancang, Begini Suasananya

Share this article
Sriwijaya air
Rute penerbangan Sriwijaya Air hingga dikabarkan hilang kontak.

Jakarta, fajarpapua.com – Suara jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak di gugusan Kepulauan Seribu, Utara Jakarta, pada Sabtu (9/1) menggelegar seperti petir dan menggetarkan rumah penduduk di Pulau Lancang.

Penduduk Pulau Lancang, sekitar pukul 14.40 WIB, mengaku kaget karena mendengar suara gelegar bagaikan petir besar terdengar di tengah hujan lebat tersebut, bahkan menggetarkan kaca-kaca di jendela rumah penduduk.

ads

“Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara ‘duar’ terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar,” kata Junaenah (40) warga Pulau Lancang, kepada ANTARA, Minggu petang.

Menurut Junaenah, kala itu, situasi tidak ada yang berbeda, ada masyarakat yang melaut, mencari rajungan (sejenis kepiting), dengan kebanyakan masyarakat berada di dalam rumahnya berlindung dari hujan.

“Pas dengar saya kaget: Ya Allah, suara apa itu, karena besar sekali seperti bom. Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan,” kata Junaenah yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter tersebut.

Akhirnya kabar sebenarnya datang dan tersiar sekitar pukul 16.00 WIB di pulau yang masyarakatnya sebagian besar adalah keluarga nelayan itu, setelah adanya pengumuman Kementerian Perhubungan bahwa satu pesawat maskapai Sriwijaya Air hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Kabar itu juga diperkuat oleh warga lainnya kembali dari melaut.

Dari kabar yang dibawa nelayan yang melaut, warga Pulau Lancang mengetahui ledakan tersebut adalah berasal dari sebuah pesawat yang mengalami kejadian nahas jatuh di antara tempat mereka dengan Pulau Laki yang tak berpenghuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *