BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Penarikan Guru PNS dari YPPK Menandai “Dendam Lama” Belum Ditinggalkan, Ortu Murid Siap Tanggung Beban

pngtree vector tick icon png image 1025736
7
×

Penarikan Guru PNS dari YPPK Menandai “Dendam Lama” Belum Ditinggalkan, Ortu Murid Siap Tanggung Beban

Share this article
Temorubun
Yosep Temorubun SH

Timika, fajarpapua.com – Kecaman dari berbagai pihak terutama alumni Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) terhadap kebijakan Dinas Pendidikan Mimika yang menarik guru PNS dari sekolah yayasan milik katolik itu terus bermunculan.

Mereka menilai, penarikan itu bertentangan dengan aturan terbaru Kemendikbud yang memperbolehkan guru ASN mengabdi di sekolah swasta.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Selain itu, penarikan itu juga berdampak kian terbebannya orang tua murid akibat gaji guru yayasan otomatis dibebankan kepada pungutan siswa.

“Kita bisa lihat sendiri guru pesisir, pedalaman dan pegunungan itu didominasi sekolah YPPK. Termasuk di kota Timika, yang menonjol sekolah-sekolah swasta. Lalu apakah Dinas Pendidikan sudah pikirkan dampaknya untuk orang tua murid?” ungkap alumnus YPPK yang juga aktivis hukum, Yosep Temorubun SH dalam rilis yang diterima Fajar Papua, Kamis (21/1).

Yosep mengatakan, berbagai manuver yang dilakukan beberapa oknum di Pemda Mimika yang berujung publik selalu menyoroti kinerja Bupati dan Wakil Bupati Mimika dalam memimpin roda pemerintahan adalah hal yang disesalkan.

Ulah pejabat tersebut mengakibatkan berbagai kegaduhan yang terjadi di tahun 2020 yang katanya akan dihentikan tahun 2021 justru diprediksi terus berlanjut.

“Selagi kebijakan yang dikeluarkan tidak populis dan selalu merugikan rakyat kami akan lawan,” ujarnya.

Ketua Komunitas Pemuda Kei Timika itu mengemukakan, Bupati Mimika pada pesan akhir tahun 2020 lalu meminta semua kalangan untuk meninggalkan dendam tahun 2021 dan memasuki tahun 2021 dengan semangat baru.

“Tapi belum apa-apa, baru awal Januari 2021 Dinas Pendidikan sudah keluarkan kebijakan yang menunjukkan dendam lama belum berakhir. Kami akan terus lawan sampai daerah ini bersih dari oknum-oknum yang selalu membuat heboh, selalu sentimen dalam setiap kebijakannya, dan tidak berpikir untuk kepentingan masyarakat luas,” tandas Yosep.

Ia mengatakan, keputusan menarik guru-guru PNS dari sekolah YPPK bukan baru sekali tapi sudah berulangkali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *