Timika, fajarpapua.com – Darah dua patriot bangsa, prajurit TNI dari Yonif R 400/BR, kembali menetes membasahi bumi pertiwi.
Pratu Anumerta Roy Vebrianto ditembak secara membabi buta oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Titigi, Intan Jaya, Papua pada Jumat (22/1).
Pada hari yang sama, Pratu Anumerta Dedi Hamdani juga menemui ajal usai diberondong tembagakan di Hitadipa, Sugapa, Intan Jaya. Kedua prajurit TNI itu gugur saat dievakuasi ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika.
Sumber resmi Infokomando menyebutkan, jenazah Pratu Roy Vebrianto sudah tiba di Kampung halaman di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (23/1).
Sedangkan pada Minggu (24/1) siang, jenazah Pratu Dedi tiba di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pratu Roy ditembak secara membabi buta sesaat dirinya usai melaksanakan ibadah sholat Subuh di Pos Titigi Yonif Raider 400/BR di Kampung Titigi Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyampaikan Pratu Roy ditembak dari jarak 200 meter saat melaksanakan pembersihan usai melaksanakan ibadah sholat subuh.
“Sedangkan korban yang lain atas nama Pratu Dedi Hamdani dari Pos Hitadipa, saat melakukan pengejaran kepada KKB yang melakukan penembakan terhadap Pos Titigi,” kata dia.
Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa.
“Dua korban penembakan KKN itu, meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helly Caracal,” ujarnya.
Saat tiba di rumah duka, sejumlah karangan bunga ucapan duka cita menghiasi rumah duka Pratu Roy Vebrianto di Kompleks Bumi Sari Indah I, Kelurahan Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.