BERITA UTAMANASIONAL

Ambroncius Nababan Jadi Tersangka, Warga Papua Diminta Tidak Terprovokasi

pngtree vector tick icon png image 1025736
6
×

Ambroncius Nababan Jadi Tersangka, Warga Papua Diminta Tidak Terprovokasi

Share this article
Ambroncius Nababan saat mendatangi Mabes Polri

Jakarta, fajarpapua.com – Politikus Partai Hanura, Ambroncius Nababan akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri dalam kasus rasis terhadap Natalis Pigai.

Ambroncius Nababan dikenai Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan/atau Pasal 16 Jo Pasal 4 huruf b ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis dan/atau Pasal 156 KUHP.

ads

Dalam pasal tersebut, Ambroncius
diduga melakukan tindak pidana menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dan/atau membuat tulisan atau gambar untuk ditempatkan, ditempelkan, atau disebarluaskan di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dilihat atau dibaca oleh orang lain dan/atau barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi kepada wartawan Selasa (26/1) mengatakan Ambroncius dijemput paksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sementara di tempat terpisah, Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat wilayah itu untuk tidak terprovokasi isu rasisme yang belakangan marak diperbincangkan.


Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Papua Jery Yudianto kepada wartawan mengatakan masyarakat diminta untuk tenang dan bersabar.

“Masyarakat Papua diharapkan dapat bersikap sabar dan tidak mudah diprovokasi,” ucapnya.

Menurut Jery, masyarakat juga dapat lebih bijak menggunakan media sosial, khususnya terkait isu rasisme tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *