Jakarta, fajarpapua.com – Senjata makan tuan. Itulah yang dialami Marseille. Babak belur di liga champion, serta hasil buruk di liga Champion membuat suporter klub itu berubah galak (baca: serigala).
Laga antara Marseille melawan Rennes yang direncanakan digelar minggu dini hari waktu Papua terpaksa ditunda setelah sekitar 150 suporter merusak fasilitas dan menimbulkan kegonyangan psikologi pemain.
Mereka menuntut presiden klub Jacques-Henri Eyraud untuk mundur dari posisinya karena dianggap tak bisa membawa Marseille meraih prestasi.
Merespon tindakan destruktif itu, Marseille akan membawa kasus penyerbuan yang disertai perusakan fasilitas tim oleh suporter garis kerasnya di pusat latihan klub, ke kepolisian agar para pelaku bisa diproses secara hukum.
Menurut pernyataan resmi klub, Minggu, manajemen telah mengumpulkan semua bukti saat penyerbuan dan perusakan yang dilakukan suporter. Presiden klub Marseille Jacques-Henri Eyraud menyebut insiden ini memalukan.
“Apa yang terjadi sore ini menyerukan tindakan yang sangat keras bagi para pembuat onar yang mengaku sebagai pendukung tim tetapi menghancurkan fasilitas dan mengancam karyawan serta pemain,” ujar Eyraud.
Marseille menyebut seluruh pihak yang ada di klub terancam keselamatannya, bahkan tak sedikit yang mendapat goncangan psikis. Bek Marseille Alvaro Gonzalez juga dilaporkan terkena proyektil.
“Tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima ini harus dikutuk dengan sangat keras,” katanya.