“Kalau sehari saja ada 30 pasien yang harus dibantu dengan oksigen, maka kebutuhan satu hari sebanyak 120 tabung gas medis. Kalau dua hari sudah 300 tabung gas medis. Itu baru untuk pasien di ruang isolasi COVID-19. Bagaimana kalau jumlah pasien membludak, seperti kemarin satu hari saja ada 17 pasien yang masuk maka sudah pasti cadangan gas medis akan cepat habis,” jelas Reynold.
Saat ini di Timika terdapat perusahaan yang memproduksi gas medis, namun kapasitasnya terbatas hanya mampu menghasilkan 75 tabung gas per hari.
Direktur RSUD Mimika Antonius Pasulu beberapa waktu lalu menyebut pihaknya membutuhkan cadangan 1.000 tabung oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 dan pasien lainnya.
Terhitung mulai 2 Juli lalu, terjadi peningkatan kebutuhan penggunaan oksigen medis di RSUD Mimika dari 48 tabung menjadi 90 tabung per hari.
“Satu tabung habis hanya dalam waktu 2 jam saja. Sementara oksigen menjadi penopang kehidupan pasien COVID-19 saat saturasi mengalami penurunan. Kalau lima menit saja oksigen tidak dipenuhi, maka akibatnya bisa fatal,” kata Antonius.(ant)