BERITA UTAMAPAPUA

Pemuda Adat Tolak Penggunaan Mahkota Cendrawasih Sebagai Souvenir PON Papua, Ali : Simbol Rakyat Papua

cropped cnthijau.png
7
×

Pemuda Adat Tolak Penggunaan Mahkota Cendrawasih Sebagai Souvenir PON Papua, Ali : Simbol Rakyat Papua

Share this article
Tolak Mahkota Cenderawasih
Tolak Mahkota Cenderawasih

Jayapura, fajarpapua.com – Ketua Pemuda Adat Wilayah Saireri II Nabire, Ali Kabiay Wanggai menegaskan bahwa siapapun atau komponen masyarakat di Papua maupun di Indonesia tidak boleh menggunakan Burung Cenderawasih sebagai Souvernir PON XX Papua.

Hal ini karena Cenderawasih merupakan burung endemik asal Papua yang sudah mulai punah dan dilindungi.

ads

Dalam keterangan yang diterima fajarpapua.com, Kamis (2/9), Ali mengatakan pihaknya mewakili pemuda adat menolak dengan keras pemakaian Mahkota Cendrawasih saat pelaksanaan PON Papua.

“Sebagai anak asli Papua dan Ketua Pemuda Adat Wilayah Saireri II Nabire, saya menegaskan dan berharap, siapapun tidak boleh menggunakan Burung Cenderawasih sebagai souvernir PON XX atau iven apapun,” ujarnya

Dikatakan bahwa Burung Cenderawasih saat ini sudah mulai punah, karena banyaknya perburuan secara liar dan ilegal.

Selain itu, Burung Cenderawasih juga merupakan burung khas dan harta bagi alam Papua dan sebagai simbol adat bagi Rakyat Papua.

“Kalau terus menerus di buru dan di jual secara ilegal maka seiring berjalannya waktu burung tersebut akan punah dan hilang dari Papua maka sebagai perwakilan pemuda adat di Papua, saya secara tegas menolak penggunaan burung Cenderawasih sebagai Souvernir, ” katanya.

Menurut Ali, alam bagi masyarakat adat Papua ibarat ibu yang menghidupi setiap sendi – sendi kehidupan, dan bagi masyarakat asli Papua, Burung Cenderawasih adalah representatif dari sisi kehidupan adat masyarakat Papua.

“Alam bagi masyarakat adat di Papua adalah ibu atau mama,di dalamnya ada flora dan fauna yang harus di jaga, dengan segenap hati, jiwa , dan raga, kita harus setia menjaga alam Papua, apalagi Burung Cenderawasih sudah mulai terancam punah,” terangnya.

Dirinya meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga Burung Cendrawasih untuk tetap ada di Tanah Papua sehingga nantinya dapat dilihat oleh generasi penerus.

“Saya secara pribadi , keluarga dan secara organisasi pemuda adat akan terus mendorong ke instansi terkait, baik itu eksekutif, legislatif, adat dan agama, dan juga seluruh komponen masyarakat agar dapat membantu melindungi habitat burung Cenderawasih dari kepunahan,” tegas Ali. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *