BERITA UTAMAMIMIKA

Rakyat Mimika Tengah Undang Menteri Pariwisata Kunjungi Kampus Biru, Wisata Andalan Pesisir Mimika

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
7
×

Rakyat Mimika Tengah Undang Menteri Pariwisata Kunjungi Kampus Biru, Wisata Andalan Pesisir Mimika

Share this article
Pemerintah Distrik Mimika Tengah bersama kepala kampung terus mempromosikan wisata kampus biru.
Pemerintah Distrik Mimika Tengah bersama kepala kampung terus mempromosikan wisata kampus biru.

Timika, fajarpapua.com – Nama Kampus Biru belum banyak dikenal publik. Padahal, wilayah yang terletak di sisi barat Kabupaten Mimika itu memiliki keunikan pasir putih.

ads

Pasir putih menjadi fenomena langkah di daerah delta seperti Mimika. Memang ada juga Ipaya, pantai Omoga yang juga punya pantai pasir putih. Namun Kampus Biru yang letakknya lebih dekat dengan Kota Timika dan punya hamparan pasir putih yang luas menjadikan daerah itu istimewa.

Nah, warga Mimika Tengah melalui kepala Distrik Samuel Yogi SH,MH meminta Menteri Pariwisata agar mengunjungi daerah mereka.

“Ini permintaan warga Mimika Tengah, sudah lama mereka minta kalau bisa Menteri Pariwisata berkunjung ke sana,” ungkap Samuel kepada fajarpapua.com, Kamis (2/8).

Menurutnya, pemerintah pusat belum memberi kontribusi pengembangan wisata di Kabupaten Mimika. Padahal, sebenarnya Mimika punya pesisir laut yang luas dengan beragam biota flora dan fauna, mangrove nomor dua di dunia, sungai yang indah serta berbagai keistimewaan lainnya.

Selain itu, warga juga meminta
Dinas Pariwisata Kabupaten Mimika mengembangkan pariwisata di kampus biru.

“Warga sudah lama dengar kalau master plannya sudah ada tapi eksekusi sampai sekarang belum pernah. Mimika tidak tempat wisata, kenapa tidak kembangkan kampus biru,” ungkapnya.

Mantan Anggota DPRD Mimika, Johan Ade Matulessy juga meminta Pemda Mimika memberdayakan kampus biru.

“Coba pemerintah berdayakan Kampus Biru, mulai fasilitas umum seperti air bersih, penginapan atau villa, penataan alam, kolam pemandian, dan hal-hal lain yang menarik minat wisatawan,” ujar Johan kepada Fajar Papua belum lama ini.

Dikatakan, selama ini Mimika sangat bergantung pada tambang Freeport. Padahal sesuai perkiraan para ahli, tambang akan berakhir 2041.

“Lagi 20 tahun tambang habis lalu
Mimika mau berharap darimana?. Manfaatkan potensi alam yang ada supaya jangan sampai nanti tiba waktu tambang habis kita kelabakan,” paparnya.

Johan menerangkan, selama ini untuk menghibur diri, setiap akhir pekan banyak warga yang menghabiskan waktu diluar daerah, atau minuman keras. Akhirnya kebanyakan uang keluar Mimika.

“Padahal kalau setiap akhir pekan ada kapal Ferry khusus yang mengangkut orang ke daerah-daerah wisata seperti ke Kampus Biru atau Ipaya, pasti banyak yang minat. Terpenting fasilitas dan keamanan terjamin,” harapnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *