Timika, fajarpapua.com – Tiga kepala kampung di Distrik Mimika Tengah Kabupaten Mimika, Papua, meminta PT Freeport Indonesia, YPMAK dan Pemda Mimika mengalokasikan anggaran bencana tahunan untuk membantu warga wilayah itu yang selalu terdampak bencana banjir rob.
Ketika menghubungi fajarpapua.com via telepon seluler dari Atuka, Jumat (10/12), tiga kepala kampung menyatakan selama ini wilayah mereka selalu terdampak banjir rob namun tidak pernah mendapat dana bantuan bencana.
Ketiganya, Kepala Kampung Atuka Arnoldus Natikapereyau, kepala kampung Aikawapuka Yohanes Pomare dan kepala kampung Kamora Thobias Natiyaipaku.
Kepala Kampung Atuka, Arnoldus mengemukakan, banjir rob yang terjadi beberapa hari lalu mengakibatkan sejumlah rumah warga, sekolah dan jembatan rusak.
Tidak hanya itu, menurut dia, perkebunan warga juga hancur.
“Kami langganan bencana banjir tiap tahun. Kalau air naik mirip tsunami, masuk semua rumah dan perkebunan warga,” tukasnya.
Karena itu dia meminta PTFI, YPMAK dan Pemda Mimika menganggarkan dana bencana untuk wilayah itu.
Keluhan serupa disampaikan Kepala Kampung Aikawapuka, Yohanes Pomare.
Dikatakan, jika bulan Desember tiba, banjir rob selalu menerjang wilayah mereka.
“Otomatis kebun warga yang sudah pelihara selama bertahun-tahun hancur. Jalan dan jembatan juga rusak, kami butuh perhatian perusahan dan Pemda,” tuturnya.
Sedangkan Kepala Kampung Kamora, Thobias Natiyaipaku mengatakan banjir rob tahun ini sangat besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dia meminta uluran tangan pemerintah, PTFI dan YPMAK sebab perkebunan warga rusak.
“Kampung berubah jadi sepeti danau. Kami harap kondisi ini diperhatikan,” tuturnya.
Kepala Distrik Mimika Tengah, Semuel Yogi SH,MH yang dimintai tanggapannya via telepon seluler dari Kampung Atuka menyampaikan keluhan serupa.
“Tidak hanya jalan, jembatan dan rumah warga yang rusak tapi kebun dan sekolah juga rusak. Kondisi ini semestinya menjadi perhatian serius semua pihak,” harapnya.
Dia mengemukakan, banjir rob merupakan fenomenan alam tahunan di daerah pesisir seperti Atuka. Apalagi letaknya yang diapit sungai dan laut mengakibatkan setiap banjir rob selalu meninggalkan kerusakan yang parah.
“Tidak bisa hanya sekedar prihatin, perlu langkah nyata dari pihak-pihak terkait. Saya juga berharap PTFI, YPMAK dan Pemda Mimika bisa anggarkan dana bencana tahunan untuk Distrik Mimika Tengah serta distik pesisir lain yang terdampak,” pungkasnya.(red)
Berikut Pemandangan Atuka yang Berubah “Jadi Danau” Pasca Banjir Rob Beberapa Hari Lalu