BERITA UTAMAMIMIKA

Warga Jalan Anggrek Timika “Rindukan” Pengaspalan, Warganet Klaim Ada Oknum yang Menolak, Dinas PUPR Beri Persyaratan

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
21
×

Warga Jalan Anggrek Timika “Rindukan” Pengaspalan, Warganet Klaim Ada Oknum yang Menolak, Dinas PUPR Beri Persyaratan

Share this article
Jalan Anggrek rusak parah.
Jalan Anggrek rusak parah.

Timika, fajarpapua.com- Kondisi Jalan Anggrek yang masuk di Wilayah Kelurahan Sempan, Distrik Mimika Baru sangat tidak layak.

ads

Selain belum diaspal, jalan yang berada ditengah Kota Timika tersebut lebih layak disebut sebagai kubangan lumpur dibanding sebagai jalan.

Kondisi ini tak ayal membuat warga di wilayah itu bertanya-tanya, mengapa hal itu terjadi dan luput dari perhatian pemerintah padahal di daerah telah menjadi area pemukiman yang padat.

Salahsatu warga pemilik akun Facebook, Antho J’embeck pada Senin kemarin mengunggah kondisi jalan tersebut di WhatsApp Group Timika Jual Beli telah mendapat 670 komentar dan 228 like dari warganet.

Dalam unggahannya, akun tersebut bertanya kepada warganet yang mengetahui mengapa Jalan Anggrek tidak kunjung diperbaiki.

“Ada yg tau kenapa? Jalan angrek
Tak kunjung di perbaiki, ” tulisnya.

Tak ayal unggahan ini mengundang beragam komentar dari warganet, mulai ada yang meminta warga memperbaiki secara swadaya atau melaporkan ke dinas terkait.

Dari beragam komentar tersebut, ternyata ada beberapa akun yang mengklaim bahwa tidak diperbaikinya Jalan Anggrek itu karena ada oknum warga di kompleks tersebut menolak jalan tersebut diperbaiki jika bukan oknum tersebut yang mengerjakan proyek tersebut.

Hal itu seperti ditulis dalam komentar akun Ahmad Multasin Suwes yang mengakui, jalan tersebut sebenarnya hendak diperbaiki tetapi ditolak oknum warga setempat.

“Sebenarnya jln anggrek sdh mau d kerja cmn ada oknum selalu menghalangi kontraktor yg d tunjuk oleh pemerintah dgn alasan harus dia yg kerja,” tulisnya

Hal itu dipertegas oleh akun Facebook dengan nama Qirok yang menulis, bahwa perbaikan jalan tersebut tidak akan diperbaiki jika ada oknum warga yang terus menolak.

“Meski sdh direncanakan utk diperbaiki tahun dpn namun jk ada oknum yg tdk mau jln anggrek di perbaiki oleh kontraktor lain maka jln itu akan bgitu” sj… Org lama dan yg tggl di jln anggrek sdh tau itu… Blm lg wkt pemilihan Bupati, beliau kalah di daerah situ jd yaaa berdoa kuat” sj,” tulisnya dengan emoji tertawa.

Sementara akun Edhy flywheel secara gamblang menulis kronologis rencana perbaikan Jalan Anggrek yang selalu batal karena penolakan oleh oknum warga setempat.

“Jalan. Ini klau tdk slh Ssh 3 kali.keluar Anggaranx tetapi sellu d halangi warga (oknum). Jln. Anggrek sendiri. Dan akhirx pekerjaan d alihkan ke Jln yg wargax lebih mau menerima pembagunan. Jgn salahkn pemerintah Daerah terutama d kab. Mimika. Jika ada warga menolak pembagunan di jalan dekat rumahx.. itu akan merugikan dia sendiri. Too di kab. Mimika ini. Msh bayak jln. Yg membutuhkn pembangunan dr pemerintah. Jdi klau ada yg menolak jlnx d perbaiki. Ya terima itu slh kalian,” jelasnya.

Namun demikian, Akun Rizky Febrianti tetap berharap pemerintah daerah menanggapi keluhan tersebut dan segera memperbaiki Jalan Anggrek secepatnya.

“Mohon pemerintah.. baca kitorang pu keluhan dulu … pdhl di dlm jl.anggrek ini bnyk perumahan ale, kok smpe skrg jalanan utamanya kalian tdk bs sx ksh bagus kah ada apa ? Mengapa ? Dan kenapaaaaa,” komentarnya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mimika, Robert Mayaut mengemukakan, sebenarnya jalan Anggrek sudah lama dikerjakan namun selalu batal lantaran tuntutan ganti rugi timbunan.

“Padahal tujuan pemerintah memperbaiki jalan lingkungan warga tapi malah tuntut ganti rugi, akhirnya rusak parah sampai sekarang,” ujarnya, Selasa (6/9).

Dikatakan, jika masyarakat ingin jalan tersebut dibangun, harus membuat pernyataan tidak ada tuntutan ganti rugi. “Kalau sudah ada pernyataan nanti kami programkan lagi karena selama ini sudah tidak dianggarkan lagi,” ujarnya.(mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *