Rahmadayanto: “Ini kan Klaster Merauke, pelaksanaannya juga di Merauke.”
Merauke, fajarpapua.com – Komunitas Masyarakat Boven Digoel Peduli Demokrasi mengajukan protes atau keberatan atas mekanisme perekrutan relawan PON XX Papua oleh PB PON Papua melalui Sub PB PON Merauke yang tidak melibatkan dan mengakomodir masyarakat di Kabupaten Boven Digoel dan dua kabupaten lainnya di wilayah Papua Selatan (Mappi dan Asmat).
Keberatan tersebut diajukan, mengingat dana penunjang pelaksanaan PON XX Papua juga dipangkas dari dana kampung dan APBD dari masing-masing kabupaten di Papua termasuk wilayah Papua Selatan, sehingga perlunya pelibatan masyarakat dari masing-masing daerah dalam relawan PON.
“Kami dari Boven Digoel agak keberatan, dari 112 kampung di Boven dipotong anggaran dana kampung ditambah dengan uang APBD kabupaten untuk PON XX Papua. Sekarang, perekrutan relawan PON ini Boven Digoel tidak ambil bagian keputusan tahun ini. Semua direkrut dari Kabupaten Merauke,” ungkap Ketua Komunitas Masyarakat Boven Digoel Cinta Demokrasi, Steven Roberth Belamirus kepada fajarpapua.com melalui sambungan telepon selulernya.
Steven meminta perekrutan relawan PON yang dilaksanakan di Sub PB PON Merauke harus melibatkan semua masyarakat di empat kabupaten di kawasan Papua Selatan, baik Kabupaten Merauke itu sendiri maupun Kabupaten Asmat, Mappi dan Boven Digoel.
“Kita punya anggaran kampung dan APBD yang dipotong itu cukup besar. Tetapi imputnya untuk kami masyarakat di tiga (3) kabupaten (Mappi, Asmat dan Boven Digoel) tidak ada. Teman-teman pemuda tidak ambil bagian untuk masuk dalam relawan PON ini. Kedepan, sebelum PON ini berjalan kita minta kepada Gubernur Provinsi Papua dan Koordinator Wilayah Animha supaya membuka ruang untuk masyarakat Boven Digoel, Mappi dan Asmat, dalam hal perekrutan relawan PON XX,” ujar Steven Belamirus.
Menanggapi keberatan itu, Ketua Harian Sub PB PON Merauke melalui Ketua Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Rahmadayanto menjelaskan, berdasarkan petunjuk dari PB PON Papua bahwa mekanisme perekrutan relawan PON XX Papua 2021 itu dilaksanakan di Kabupaten Merauke dan tidak di Boven Digoel, Mappi dan Asmat.
“Karena ini kan Klaster Merauke, bukan Klaster Papua Selatan. Petunjuknya perekrutan relawan dilaksanakan di Merauke, termasuk kuota 80-20 persen ( OAP-Non OAP). Kalau mau mendaftar ya datang ke Merauke, bukan kita yang kesana, begitu.
“Petunjuk ini kan Kabupaten Merauke yang ditunjuk sebagai salah satu klaster atau tuan rumah penyelenggara dan venue-venue PON-nya ada di Merauke, bukan di tiga kabupaten itu. Kuota 80-20 persen itu di sini kita ambilnya dan rekrutnya pun di sini, di Merauke. Kalau soal dana yang diambil dari anggaran kampung dan APBD kabupaten/kota se-Papua, itu kewenangan PB PON Papua untuk menjelaskan, bukan kewenangan saya,” tegas Kabid SDM Sub PB PON Merauke, Rahmadayanto. (hrs).