BERITA UTAMAPAPUA

Terendam Banjir, Lahan Pertanian di Merauke Terancam Gagal Panen

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
22
×

Terendam Banjir, Lahan Pertanian di Merauke Terancam Gagal Panen

Share this article
IMG 20240505 WA0008
Banjir di Merauke

Merauke, fajarpapua.com- Sebagian lahan pertanian  yang menjadi kawasan sentra produksi (KSP) di beberapa distrik di Kabupaten Merauke dilaporkan mengalami gagal panen tahun 2024 ini. Gagal panen dipicu tanaman padi terendam air hujan.

Musibah gagal panen ini disebabkan faktor cuaca dari elnino ke la nina yang cukup panjang di musim pancaroba sehingga terjadi anomali cuaca. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi memicu banjir dan areal persawahan tergenang atau terendam air.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke masih melakukan pendataan jumlah areal persawahan petani yang terdampak musibah gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke, Yosefa Loise Rumaseu menyebutkan beberapa kawasan sentra produksi (KSP) pangan seperti Distrik Kurik, Semangga dan Tanah Miring, tanaman padi terserang hama wereng putih dan punggung coklat ketika terendam hujan.

“Nah, ketika terendam hujan pada posisi banjir, hamanya tidak turun ke air tetapi dia naik ke atas dan menyerang tanaman padi yang sudah siap panen. Ini yang menjadi kendala kita, tetapi kita tidak bisa melawan alam,” kata Yosefa Rumaseu kepada awak media, Sabtu (4/5).

“Setelah terkena serang hama wereng putih dan punggung coklat, hujan intensitasnya cukup tinggi dan angin kencang yang membuat rebah padi. Satu-satunya jalan kita harus memanen saat dekat musim panen. Tetapi kualitas padinya tidak maksimal,” sambungnya.

Menurut Yosefa, dengan kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau lahan pertanian di Kabupaten Merauke beberapa waktu lalu, telah diikuti dengan penanggulangan hama penyakit padi Merauke oleh pemerintah pusat melalui penyemprotan.

“Kurang lebih 30 ribu hektare yang sudah dilakukan penyemprotan. Saat ini sedang dalam proses untuk terus dilakukan,” sebutnya.

Disinggung kemungkinan terjadinya paceklik akibat gagal panen tersebut, Yosefa optimis bahwa kemungkinan tersebut sangat kecil terjadi. Mengingat, Merauke sudah mempunyai stok padi yang telah dipanen.

“Kita punya luas tanam ada 36 ribu hektare dan sudah tertanam 31 ribu hektare. Kita sudah panen 17.600 hektare. Kita sudah lakukan pendampingan kepada petani untuk mengatasi itu dan mengikuti situasi yang berkembang. Mudah-mudahan cuaca kembali bersahabat,” harapnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *