Timika, fajarpapua.com – Sudah jadi pemandangan umum, meskipun APBD Mimika bernilai triliunan rupiah namun kondisi Pelabuhan Pomako sangat memprihatinkan.
Bangunan ruang tunggu yang terbuat dari kayu sudah lapuk, kamar wc hanya satu itupun dinding dan lantai kayu sudah berlubang, area pelabuhan gelap tanpa penerangan, pecek dan dipenuhi kontener. Kondisi ini menjadikan satu-satunya pelabuhan nusantara di Kabupaten Mimika itu mirip kandang kambing.
Masalah tersebut belum termasuk ulah para pemabuk yang setiap kapal masuk menguasai area pelabuhan, memalak pengantar dan penumpang, mengancam pengunjung, membuat keributan dan kadang terlibat perkelahian.
Terhadap kondisi itu, Kepala Cabang Pelni Timika Rahmansyah Chaidir meminta pemerintah daerah Mimika agar membenahi pelabuhan Pomako yang begitu minim fasilitas dan bangunan yang sudah rusak.
“Saya selalu koordinasi dengan kepala UPP Pomako tapi dibilang masih terkendala karena ada sengketa lahan. Tapi setidaknya pelabuhan diperhatikan karena ini juga salah satu sumber perputaran ekonomi, jangan bandara kita buat bagus tapi pelabuhan ini sangat tidak layak,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/5)
Menurut dia, pemkab Mimika perlu mengambil langkah karena setiap kapal masuk, penumpang yang turun mencapai 2.000-an, sedangkan penumpang keluar 1.000-an orang.
“Lihat penumpang kita banyak, bayangkan, kalau cuaca hujan kasihan para penumpang harus basah kuyup, karena tidak punya tempat berlindung
Atau kalau berangkat cuaca panas kasihan mereka kepanasan, harusnya ini menjadi perhatian untuk Pemkab Mimika. Jangan bandara dibuat sebagus mungkin tapi pelabuhan ini tidak ada perubahan sama sekali,” ungkapnya.
“Buatlah fasilitas yang baik, karena masyarakat kita ini sangat banyak menggunakan transportasi laut, tapi fasilitas yang diberikan itu sangat minim. Kontener ini kita angkut lewat kapal bukan lewat udara, dan lewat kapal perekonomian di Mimika juga bisa berjalan, jadi tolong diperhatikan, masalah ini bertahun-tahun tapi tidak ada perubahan,” jelasnya.
Ia juga meminta agar pemerintah memperdayakan masyarakat yang ada sehingga tidak bertindak semena-mena di kawasan pelabuhan.
“Pemerintah bisa menata pelabuhan dengan baik, dan juga memperdayakan masyarakat kita lebih baik, perhatikan mereka jika fasilitas kita baik di pelabuhan percayakan masyarakat untuk bekerja dengan baik, sehingga ketika orang datang berkunjung ke Mimika mereka bisa melihat kita memiliki fasilitas pelabuhan maupun bandara yang bagus,” tutupnya (moa)
wajar kalau persis kandang kambing karna masyrakat di seputaran pelabuhan tidak bersahabat ,orang orang di situ begitu amburadul
Mana poto buktinya
Sangat di sayangkan pelabuahan tidak bisa di masuki kapal type 2000 sampai 4000 pax. Padahal bagus kalo kapal itu masuk PMK.
berharap juga DLU type besar masuk sini
sy sih setuju kl pelabuhan ada perubahan terutama dlam hal pembangunan tempat tunggu penumpang dan jlanny jga hrus d’perbaiki lgi slx jjur kl pas mau nganter klrg brgkt itu pasti Qt kesulitan cri parkiran,becek,gelap udah gitu tdak ad tmpt tunggu belum lgi kl mau k’toilet ngga tau toiletnya yg mana Krn kebersihan NY kurg terjaga
dalam hal ini sangat setuju banget , agar mimika terlihat sebagai salah satu kabupaten yang tepat dan bagus dimana sudah dikenal jadi kabupaten atw kota emas tap jauh dr kenyataannya .
semoga kedepan mimika jadi salah satu kabupaten yang diperhitungkan dalam tempat tinggal
kalau kapal putih masuk masuk torang bingung pemabuk yang jaga pintu masuk BANYAK SEKALI.. mulai dari gapura didepan.. lanjut lagi gapura didekat pelabuhan.. belum lagi yg bendiri palang dekat container…
ruang tunggu itu kalau malam.. silahkan di cek.. itu jadi tempat tidur umum…!!