Timika, fajarpapua.com – Kondisi pelabuhan Pomako, Mimika, Papua Tengah kian memprihatinkan. Selain penerangan minim, pelabuhan utama milik Pemda Mimika itu becek dan semerawut.
Kondisi ini disesalkan penumpang KM Leuser yang sandar di pelabuhan Pomako, Jumat (14/7) malam.
Ronny Leisubun, penumpang dari Pelabuhan Tual tujuan Timika kepada fajarpapua.com, Jumat malam, mengaku sangat menyesalkan belum ada perhatian serius dari instansi terkait.
“Kami sesalkan, dari waktu ke waktu tidak ada progres dalam pengaturan turun naik penumpang. Ini pelabuhan penumpang atau barang?” ujarnya.
Dikemukakan, tidak adanya pengaturan penumpang turun dan naik menyebabkan pelabuhan itu disesaki manusia. Belum lagi kendaraan yang masuk pelabuhan saat penumpang turun.
“Sangat semerawut. Padahal ada petugas di situ tapi pengaturan mobilitas penumpang maupun kendaraan tidak ada,” tuturnya.
Menurut Ronny, bisa jadi Pelabuhan Pomako adalah pelabuhan yang paling semerawut di kawasan timur Indonesia.
“Tidak ada yang mengatur penumpang yang turun harus lewat tangga mana, begitu pula dengan calon penumpang yang naik lewat tangga mana,” tukasnya.
Ia menyatakan, sangat berbeda dengan pelabuhan lain di kawasan timur Indonesia, dimana arus penumpang keluar masuk sangat tertata rapi.
“Semoga pemerintah daerah dan pihak terkait bisa memikirkan kondisi ini agar tidak berlarut. Apalagi dermaga Pomako bukan saja untuk kapal penumpang tapi juga kapal barang,” bebernya.
“Kendaraan yang masuk areal sandar dermaga saat penumpang turun itu sangat mengganggu, perlu ditertibkan. Pelabuhan juga gelap, penerangan minim sekali,” harap Ronny.(ana)