BERITA UTAMAMIMIKA

Tokoh Amungme Minta Pengadilan Negeri Timika Tolak Upaya Perubahan Lemasa Menjadi Perkumpulan

cropped cnthijau.png
13
×

Tokoh Amungme Minta Pengadilan Negeri Timika Tolak Upaya Perubahan Lemasa Menjadi Perkumpulan

Share this article
Imanuel John Magal
Imanuel John Magal

Timika, fajarpapua.com – Tokoh Masyarakat Amungme, Imanuel John Magal meminta kepada Pengadilan Negeri Mimika dan Pemda Mimika untuk menolak upaya merubah status Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) menjadi Perkumpulan Masyarakat Adat Suku Amungme.

ads

Kepada fajarpapua.com, John menyatakan Lemasa merupakan harga diri dan martabat bagi masyarakat Suku Amungme.

Sejak Tahun 1994 lanjut John, Lemasa sendiri telah berkiprah dan memberikan sumbangsih yang baik kepada masyarakat dan pemerintah begitu juga dalam perkembangan Hukum dan HAM yang ada di Indonesia.

“Tapi baru-baru ini, Amungme begitu bingung dan marah, juga dengan tokoh pemuda nya semua membicarakan ini, kenapa kok ada orang tiba-tiba datang langsung menawarkan kata Lembaga itu diganti menjadi Perkumpulan,” ujarnya kepada fajarpapua.com, Senin (4/10) di Timika.

Dirinya melihat, upaya pihak yang ingin merubah Lemasa menjadi perkumpulan tersebut merupakan sebuah langkah yang patut dipertanyakan dan aneh.

Selain itu jika melihat dari segi legalitas lanjutnya, perkumpulan hanya memiliki cakupan kecil dan tidak ada konstitusi yang mengaturnya.

Sedangkan organisasi dalam bentuk lembaga dapat mencakup luas dan dapat mengorganisir masyarakat adat serta mengurus seluruh kebutuhan masyarakat adat.

Dan Lemasa tegasnya, diakui dan dilindungi oleh onstitusi, dimana dalam UUD pasal 18 B ayat 2 itu masyarakat adat di akui oleh undang-undang dasar dan Lembaga itu lebih tinggi daripada Perkumpulan.

Dari informasi yang diperoleh, John mengakui ada oknum yang ada di internal Suku Amungme yang diiming-imingi jabatan sehingga membuat kegaduhan dan meminta status Lembaga diganti dengan Perkumpulan.

Upaya ini menurut John juga sebagai upaya untuk mengkerdilkan peranan Lemasa dalam tatanan masyarakat adat Suku Amungme.

“Siapapun orangnya dibalik ini, saya meminta untuk berhenti dan jangan lakukan itu. Kalau memang mau bekerjasama silahkan, jangan mengkerdilkan lembaga adat,” tegasnya.

John juga meminta kepada pihak yang mau menghancurkan Lemasa menghentikan aksi mereka karena berpotensi menimbulkan konflik horisontal.

“Lima tahun terakhir ini Mimika sudah aman, tidak ada kacau, jadi saya meminta untuk pertahankan dan jaga baik-baik, jangan sampai timbul masalah baru lagi,” tutupnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *