BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

Berharap Agar PON Papua Tidak Sekadar Dikenang

cropped cnthijau.png
9
×

Berharap Agar PON Papua Tidak Sekadar Dikenang

Share this article
Penari menghibur penonton saat Upacara Pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021).
Penari menghibur penonton saat Upacara Pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021).

Jakarta, fajarpapua.com – Banyak hal yang bakal membuat Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 yang saat ini sedang berlangsung bakal tetap dikenang dan diingat oleh masyarakat di Indonesia.

Inilah PON pertama yang terselenggara di era pandemi, dengan sejumlah peraturan penegakan protokol kesehatan, sebagai bukti bahwa masyarakat olahraga Indonesia bisa hidup berdampingan dengan virus yang saat ini belum sepenuhnya terkendali.

PON ke-20 juga istimewa, karena meskipun lokasinya terjauh dari pusat pemerintahan dan juga berada di ujung paling timur Indonesia, terbukti bahwa jarak bukan sebagai kendala untuk berkumpulnya para atlet dari seluruh provinsi dalam suatu ajang besar olahraga.

PON ke-20 juga sebagai perhelatan besar yang pernah berlangsung di Tanah Papua, dimana tuan rumah menerima ribuan atlet dan official dari seluruh Indonesia dalam ajang olahraga dengan semangat persatuan dan persaudaraan.

Dan faktor penting lainnya yang menjadi alasan mengenai PON XX di Papua bakal tetap dikenang dalam sejarah adalah warisan infrastrukturnya yang kini berdiri kokoh berupa arena-arena baru berstandar internasional yang dibangun dengan biaya triliyunan rupiah.

Papua kini memiliki kompleks stadion megah di kompleks Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, termasuk Stadion Lukas Enembe yang menjadi tempat pembukaan penutupan PON.

Bahkan banyak yang bilang stadion di Kampung Harapan Jayapura itu sebagai yang termegah untuk kawasan Asia Pasifik.

Masih di kompleks Kampung Harapan, ada Istora Papua Bangkit yang bisa untuk menjadi arena olahraga permainan indoor dengan standar internasional.

Stadion Aquatik di kompleks yang sama juga sudah mendapat sertifikat renang internasional.

Untuk cabang olahraga atletik, Papua memiliki stadion Mimika Sports Center, Timika, yang siap digunakan untuk PON ataupun event-event atletik tingkat internasional.

Sejumlah venue moderen dibangun dengan teknologi canggih, memungkinkan untuk selanjutnya digunakan bagi berbagai cabang olahraga di Papua.

Selain membangun baru, untuk PON Papua juga dilakukan revitalisasi sejumlah arena, baik di kota dan kabupaten Jayapura, maupun Mimika dan Merauke.

Hingga 15 Oktober mendatang, arena-arena tersebut menjadi saksi kemeriahan PON XX dengan berbagai pertandingan dan acara-acara pendukungnya.

Manfaat berkelanjutan

Di balik prasarana dan infrastruktur yang sudah dibangun ini , juga ada keinginan kuat agar PON XX bukan hanya sekadar dikenang, tapi meninggalkan legasi yang bermanfaat dan berkelanjutan.

Mulai dari Presidne jokowi, para menteri, pejabat daerah hingga rakyat biasa, berharap ada manfaat berkelanjutan dari arena-arena PON Papua yang telah dibangun.

“Tugas selanjutnya adalah menjaga, merawat dan memanfaatkan ‘venue’ ini dengan sebaik-baiknya. Saya tidak ingin setelah PON usai fasilitas yang telah dibangun dengan dana besar dan berstandar internasional ini justru jadi tempat sepi, tidak terawat, dan akhirnya rusak, ini yang tidak kita maui,” kata Presiden Jokowi.

Sementara itu Menpora Zainudin Amali mengatakan pihaknya juga ikut memikirkan perihal pemanfaatan arena-arena baru di Papua setelah selesainya PON.

Biaya perawatan yang tinggi untuk setiap venuenya tentunya akan menjadi beban anggaran pemerintah daerah jika tidak ada pemasukan komersial.

Seperti dijelaskan oleh Menpora, arena-arena PON XX selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk mengelolanya.

Oleh sebab itu ia mengingatkan Pemda di Papua untuk menyiapkan rencana pengelolaan arena olahraga dan seluruh fasilitas pascagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.

Dengan pengelolaan yang terarah, diharapkan banyak manfaat dari arena-arena megah yang sudah dimiliki Papua.

Prasaran yang semakin canggih dan lengkap akan dapat dimanfaatkan bagi kalangan olahraga di Papua dan kawasan lainnya di Indonesia untuk meningkatkan prestasi mereka.

Papua ke depannya akan siap untuk menjadi tuan rumah kejuaraan-kejuaraan olahraga tingkat nasional hingga internasional.

Menpora sendiri berjanji akan ikut mendorong pengurus cabang-cabang olahraga untuk mengadakan turnamen-turnamen olahraga di Papua, baik nasional maupun internasional.

Kejuaraan olahraga internasional di Papua, selain akan memberi dampak positif dalam aspek perekonomian dan pariwisata serta mengembangkan SDM, juga memiliki aspek diplomatis yang menegaskan bahwa Papua adalah bagian dari tak terpisahkan dari Republik Indonesia.

Jika pengelolaan berjalan dengan baik bukan tidak mungkin Provinsi Papua menjadi kandidat tempat penyelenggaraan multi event internasional seperti SEA Games jika Indonesia mendapat giliran sebagai tuan ruman pesta olahraga Asian Tenggara itu.

SEA Games di Papua tentunya akan memiliki arti yang penting, baik secara keolahragaan, ekonomi maupun politis.

Setidaknya Indonesia bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Papua tidak pernah ditinggalkan.

Untuk menggelar event setara SEA Games di Papua tentunya masih banyak yang harus dilakukan dan dibenahi, tapi bukan berarti tidak mungkin.

Dengan menggelar event internasional di Papua juga akan mendorong pembangunan di Bumi Cenderawasih ini dengan lebih cepat.

Seperti dikemukakan Presiden Jokowi saat acara pembukaan bawha PON ke-20 di Papua sebagai bukti bahwa propinsi ini memiliki kemampuan dan kesiapan infrastruktur untuk menggelar acara olahraga dalam skala besar.

“Yakinlah pembangunan di Papua akan berjalan lebih cepat,” kata Presiden ketika memberi sambutan pada acara pembukaan PON di Stadion Lukas Enembe Jayapura 2 Oktober lalu.

Semangat untuk menjadikan Papua sebagai Provinsi Olahraga juga menjadi motivasi agar PON yang akan ditutup 15 Oktober mendatang jadi awal untuk target yang lebih besar bagi kemajuan olahraga di Papua dan di Indonesia, bukan hanya untuk sekadar dikenang dalam catatan sejarah. (ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *