BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

Gusti Randa Minta Maaf Atas Kericuhan di Venue Cabor Gulat

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Gusti Randa Minta Maaf Atas Kericuhan di Venue Cabor Gulat

Share this article
Ketua PGSI, Gusti Randa Malik, SH saat ditemui wartawan di GOR Futsal Merauke. (Foto: Hendrik).
Ketua PGSI, Gusti Randa Malik, SH saat ditemui wartawan di GOR Futsal Merauke. (Foto: Hendrik).


Merauke, fajarpapua.com – Ketua Persatuan Gulat Indonesia, Gusti Randa Malik, SH meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, Papua dan Kabupaten Merauke atas kericuhan yang terjadi di cabang olahraga gulat PON XX Papua di venue GOR Futsal Merauke, Senin (11/10).


Mantan pesinetron Indonesia dalam sinetron Siti Nurbaya dengan peran Samsul Bahari yang tenar di era 1990-an ini, menyayangkan insiden itu terjadi di tengah perhelatan iven akbar Pekan Olahraga Nasional yang menjadi pesta pemersatu seluruh etnis Nusantara.

Ads


“Saya atas nama PB PGSI memohon maaf bahwa ada sedikit hambatan tadi ketika partai antara Kalimantan Selatan dengan Papua. Saya kira persoalan ketidakpuasan dalam sebuah pertandingan itu memang biasa. Nah, bagaimana penyelesaiannya tentu kita harapkan masing-masing pihak dapat menerima,” ujar Gusti Randa kepada awak media usai penyerahan medali di cabor gulat hari keempat di GOR Futsal Merauke.


Gusti Randa menyebutkan pertandingan tetap dilanjutkan meskipun ada catatan bagi PB PGSI bahwa laga tersebut dimenangkan secara walk-out atau tidak mau bertanding oleh kubu tuan Rumah Papua.

Dirinya mendapat informasi bahwa tim yang merasa dirugikan akan melanjutkan masalah tersebut ke Badan Olahraga Republik Indonesia (BAORI).


“Saya kira itu adalah langkah yang tepat agar pertandingan tetap berjalan. Lalu bagi yang belum puas bisa melanjutkan ke BAORI itu. Ya, udah kita menunggu itu. Saya sekali lagi berterima kasih kepada panitia pelaksana, pihak keamanan, Pak Kapolres dan jajarannya. Dan tentu juga masyarakat dan para penonton, yang akhirnya pertandingan dapat kita laksanakan sampai akhir perebutan juara satu-dua,” ungkapnya.


Kedepan, kata Gusti Randa, organisasi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) akan lebih disiplin dan tertib dalam mengelola sebuah iven pertandingan cabor gulat terutama pada pekan olahraga nasional.


Informasi yang dihimpun media ini, kericuhan terjadi di venue cabor gulat saat pertandingan di kelas 74 kg bebas putra perebutan tempat ketiga antara pegulat Papua, Heri Fadli melawan pegulat Kalimantan Selatan Rendy Aditya.

Kericuhan ditengarai ketidakpuasan dari tim Papua atas keputusan wasit dengan melemparkan protes dengan kotak dadu ke tengah ring pertandingan. Wasit kemudian menghentikan pertandingan dan melihat siaran ulang pada layar video dengan memutar ulang permainan.

IMG 20211012 WA0012
Suasana kericuhan di venue gulat GOR Futsal Merauke, Senin (11/10) malam. (Foto: Humas PB PON)


Setelah menyaksikan tayangan ulang video, dewan juri justru menambahkan nilai satu poin bagi tim Kalsel menjadi 4 dan 3 bagi Papua yang sebelumnya kedua pegulat sama-sama mengantongi nilai 3.

Atas keputusan wasit ini, sejumlah penonton di tribun sebelah kanan yang notabenenya adalah pendukung Papua menyerbu ke meja juri lalu menendang meja juri dan merusak televisi layar monitor panitia. Oleh karena ricuh, panitia akhirnya menghentikan pertandingan untuk sementara.


Sebelum panitia memulai kembali pertandingan, Kapolres Merauke, AKBP Ir. Untung Sangaji yang tiba di arena gulat saat itu berupaya menenangkan situasi. Kapolres menegaskan bahwa penonton yang hadir untuk tetap tenang karena semuanya adalah saudara.


“Yang ada disini baik penonton, pemain maupun ofisial adalah saudara dan di dalam arena gulat bukan ajang perkelahian. Kalau tidak setuju, maka sesuai aturan jangan ribut dan berkelahi, mending suruh putar ulang. Kan sudah disediakan alat untuk putar ulang video permainan,” ujar Kapolres Sangaji.

Yang lebih penting lagi, lanjut Kapolres,” jangan buat ribut dan keonaran. Apabila dikasih tahu tidak bisa, maka kita akan menggunakan rotan untuk mengatasinya,” tegas Untung Sangaji.


Akhirnya setelah sekitar 1,5 jam dihentikan, pertandingan kembali dimulai. Namun, tiga kali panggilan kepada pegulat tuan Papua namun tidak hadir. Wasit kemudian memutuskan kemenangan untuk Kalsel. (hrs/Humas PB PON).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *