BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

Ni Made Eppi Taklukan Lompat Tinggi di PON Papua dan Sabet Medali Emas

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
14
×

Ni Made Eppi Taklukan Lompat Tinggi di PON Papua dan Sabet Medali Emas

Share this article
Ni Made Eppi atlet asal Bali taklukan lompat tinggi setinggi 174cm pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di arena atletik Mimika Sport Complex, Selasa (12/10/2021). Foto: Humas PPM/Fernando Rahawarin
Ni Made Eppi atlet asal Bali taklukan lompat tinggi setinggi 174cm pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di arena atletik Mimika Sport Complex, Selasa (12/10/2021). Foto: Humas PPM/Fernando Rahawarin

Timika, fajarpapua.com – Ni Made Eppi Wilantika atlet dari Bali sukses menyabet emas pertamanya pada PON XX Papua pada nomor lompat tinggi putri. Ni Made Eppi Wilantika berhasil menyabet emas setelah mampu melompat setinggi 174 cm. Kemudian ditempat kedua diraih Ika Puspa Dewi (Jawa Barat) dengan ketinggian yang sama yakni 174 cm.

Sementara itu diposisi ketiga ditempati Nadia Anggraini (DKI Jakarta) dengan tinggi lompatan 164 cm.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Kemudian, Sinta Adela Puspita (Jawa Timur) dengan ketinggian 164 cm. Sedangkan Sofura Humairoh (Bangka Belitung) dengan ketinggian 155 cm, dan terakhir Alda Dwi Agustine (Jawa Barat) dengan ketinggian 150 cm.

Walaupun berhasil menyabet emas, namun Ni Made belum bisa memecahkan rekor PON maupun nasional, karena masih terpaut 4 cm dari rekor PON yakni 178 cm dan terpaut 5 cm untuk rekor nasional yakni 179 cm.

Ni Made Eppi Wilantika dirinya tidak menyangka bisa mendapat medali emas dari nomor lompat tinggi. Namun, apa yang diraih menjadi kebahagiaan tersendiri bagi dirinya di PON XX Papua ini.

“Dengan persiapan yang matang namun keterbatasan fasilitas selama berlatih dirinya masih mampu meraih emas. Hal ini jadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” kata Ni Made Eppi Wilantika, Rabu (13/10/2021).

Wanita yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Warmadewa Bali semester 7 itu mengungkapkan, dirinya sempat mengalami kendala saat menjalani latihan dimasa pandemi. Yang mana segala aktifitas diluar rumah dibatasi, sehingga ia hanya bisa berolahraga di rumah dengan fasilitas seadanya selama enam bulan lamanya.

Ia mengakui, selama berlatih di Bali, hanya mampu lompat dibatas 168 cm. Kendati demikian, pengalaman yang didapat selama mengikuti Kejurnas tahun 2013 dan PON Remaja tahun 2014, menjadi pembuktikan pada PON XX Papua, untuk menorehkan prestasi bagi Bali dengan tinggi lompatan 174 cm.

“Untuk persiapan ditengah pandemi itu memang awalnya agak sulit karena tidak dikasih olahraga dilapangan tapi tetap latihan dirumah,” ungkapnya.

PON XX Papua adalah kali pertama ia mengikuti pesta olahraga empat tahunan itu, kedepan berusia 21 tahun ini menargetkan bisa memecahkan rekor PON maupun rekor nasional pada PON yang akan datang. (Humas PPM/Riki Lodarmasse/Mujiono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *