Timika, fajarpapua.com – Sejumlah mama-mama di pasar lama Jl. Yos Sudarso Timika mengamuk. Peristiwa itu dipicu penutupan Timika Expo PON XX Papua, padahal banyak produk lokal yang belum terjual.
Pantauan fajarpapua.com, kegiatan seremonial penutupan Timika Expo PON XX Papua dilaksanakan oleh Bidang Pemasaran Sub PB PON Kluster Mimika pada Kamis, (14/10) sekitar pukul 11.00 WIT
Mirisnya kelompok UMKM masyarakat lokal yang memiliki stand di Timika Expo merasa belum puas, produk yang dijualnya masih banyak bahkan saat hendak ditutup belum laku sama sekali.
Diketahui, Timika Expo dibuka tanggal 6 Oktober 2021 hingga ditutup tanggal 14 Oktober 2021, apabila diakumulasikan event Timika Expo dibuka selama 9 hari.
Diakui mama-mama yang sudah sejak awal stand by berjualan di tenda-tenda itu banyak yang hanya datang melihat tanpa membeli.
“Kasihan juga sudah lama buka tapi seperti pameran saja, cuma lihat tidak beli, padahal produk lokal Papua itu bagus mulai dari patung ukiran, sampai noken asli,” kata seorang mama yang enggan dimediakan namanya.
Di lokasi itu, sempat terjadi cekcok antar mama-mama dengan Panitia Pemasaran, terdengar teriakan merasa menyesal tidak ada barang yang terjual.
“Barang tidak ada yang laku, stok masih banyak, Panitia main tutup saja,” teriak salah satu mama penjual.
Panitia dibantu para Relawan PON berusaha meredam emosi namun tidak berhasil. Kericuhan berlangsung cukup lama. Setelah satu jam permasalahan itu berhasil diredam.
Hingga berita ini diterbitkan, mama-mama Papua dibantu Panitia dan Relawan sedang mengangkat barang jualan menggunakan pickup untuk dibawa pulang. (rul)