BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

Tradisi “Bakar Batu” Rayakan Kemenangan Duta Sepak Bola Putri Papua Juara di PON XX

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Tradisi “Bakar Batu” Rayakan Kemenangan Duta Sepak Bola Putri Papua Juara di PON XX

Share this article
Acara syukuran 'bakar batu' dan makan bersama masyarakat Pegunungan Tengah di Merauke. (Foto: Humas PB PON)
Acara syukuran 'bakar batu' dan makan bersama masyarakat Pegunungan Tengah di Merauke. (Foto: Humas PB PON)


Merauke, fajarpapua.com – Paguyuban masyarakat Pegunungan Tengah yang bermukim di belakang Stadion Katalpal Merauke, Rabu (13/3) melaksanakan tradisi “Bakar Batu” sebagai bentuk ucapan syukur atas kemenangan Duta Sepak Bola Putri Papua hingga meraih juara di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.


Tradisi ‘bakar batu’ merupakan ritual masak-memasak umbi-umbian, sagu sep dan sebagainya, kemudian dimakan secara bersama-sama sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan pahlawan olahraga sepak bola mengharumkan nama Papua. Tradisi makan bersama ini diawali dengan ibadat syukur.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya


Wakil Asisten Pelatih Sepak Bola Putri Papua, Anis Kogoya mengungkapkan bahwa bakar batu dan makan bersama ini merupakan bentuk rasa syukur atas kemenangan Tim Sepak Bola Putri PON XX Papua.


“Tim putri PON Papua adalah bukti sejarah di tanah Papua dan Indonesia. Karena dari PON ke PON itu, putri belum pernah bermain. Tapi Pak Gubernur Lukas Enembe sebagai anak koteka yang membawa PON dan membangun stadion, setelah itu perjuangan dan kami Tim Papua yang saat itu rapat katakan bahwa Tim Putri Papua harus main di eksibisi. Tidak boleh satu tapi Tim Putri Papua juga harus bermain,’’ ungkap Anis Kogoya.


Dia mengungkapkan, berbagai tantangan dihadapi sejak awal tetapi Tuhan luar biasa dan Tim Putri PON Papua bermain di Merauke. Sebenarnya, menurut Anis Kogoya pihaknya tidak setuju tim putri bola kaki main di Merauke dengan alasan saat itu suporter Papua lebih banyak di Jayapura.


“Tapi pemerintah provinsi katakan bahwa harus berangkat, sehingga kami dengan beban besar kami datang. Dan dengan sebagai pelatih koteka pertama kali ambil bagian dalam iven ini, sebab semua bilang orang gunung itu tidak bisa. Tapi saya masuk sebagai asisten pelatih dan tinggalkan tugas jabatan dan bersama dengan anak-anak mulai dari 3 Maret 2019 sampai hari ini,’’ katanya.


Meski begitu, Anis Kogoya mengaku sangat puas karena anak-anak Tim Putri Papua berhasil meraih juara. ‘’Besok kami akan pulang. Tapi sebelum pulang, kami harus bersyukur kepada Tuhan lebih utama dan juga bersama dengan masyarakat yang ada di sini,’’ tandasnya.


Sementara anggota DPR Papua Frits Tobo Kawasau, S.PAK, yang turut dalam syukuran bersama tersebut menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Papua atas dipilihnya Merauke sebagai salah satu Klaster PON XX Papua.


“Kita juga harapkan kepada pemerintah agar iven-iven besar dapat bermain di Merauke. Karena kami punya Stadion Katalpal di Merauke yang memenuhi syarat,’’ tandas wakil rakyat asal Kabupaten Asmat tersebut. (Humas PB PON/hrs).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *