Timika, fajarpapua.com- Miris!!! Kata itu pantas disematkan pada penyelenggaraan perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XIII se-Tanah Papua yang berlangsung di Kabupaten Mimika.
Bagaimana tidak, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahunan yang mencapai 4 triliun rupiah, Pemerintah Kabupaten Mimika ternyata hanya menggelontorkan anggaran yang minim untuk penyelenggaraan kegiatan yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 6 November 2021 itu.
Akibatnya, untuk tetap menjaga nama baik Kabupaten Mimika, Panitia Pelaksana Pesparawi XIII se-Tanah Papua terpaksa membiayai seluruh kegiatan dengan berhutang.
Fakta ini terungkap dalam pertemuan terbatas antara Pansus DPRD Mimika dengan Panitia Pesparawi XIII se-Tanah Papua di Venue Futsal SP 5, Kamis kemarin.
Dalam pertemuan tersebut diketahui hingga kini panitia ternyata baru menerima dana dari Pemkab Mimika sebesar Rp 6,6 miliar.
Adapun secara terperinci dana tersebut diterima Panpel Pesparawi XIII se-Tanah Papua pada Tahun 2019 sebesar Rp 1,5 miliar dan alokasi dari APBD Tahun 2021 sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan APBD 2020 nol rupiah.
Ketua Panitia Pesparawi XIII se-Tanah Papua, Johanes Rettob saat pertemuan mengatakan, dengan anggaran yang minim tersebut panitia pelaksana tetap menjalankan seluruh kegiatan secara maksimal.
John yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Mimika menyatakan, demi menjaga nama baik dan harga diri Pemerintah Kabupaten Mimika, panitia terpaksa berhutang kepada vendor serta pihak ketiga untuk menjalankan perlombaan Pesparawi XIII se-Tanah Papua ini.
“Biar berhutang yang terpenting kegiatan bisa jalan terus. Biar hutang nanti panitia cari uang untuk membayar, ini demi harga diri serta nama baik Kabupaten Mimika,” tegasnya.
Wabu JR demikian ia disapa menegaskan, sebagai ketua panitia dan juga wakil bupati dirinya tetap akan bertanggungjawab atas berjalannya Pesparawi XIII se-Tanah Papua termasuk jika ada hutang.
“Kalau memang semua kegiatan dijalankan, dan pada akhirnya ada hutang. Sebagai Wakil Bupati Mimika, saya harus bertanggungjawab,” kata John.
Sementara Ketua Pansus Pesparawi XIII se-Tanah Papua, DPRD Mimika, Aloisius Paerong, ST mengucapkan terima kasih kepada panitia yang berjuang sampai kegiatan ini berlangsung sukses.
Terkait dana untuk penyelenggaraan jelas Lois, Pansus Pesparawi XIII se-Tanah Papua sudah mendengar penjelasan panitia terkait ebutuhan dana untuk Pesparawi.
Dewan kata Lois akan mendorong agar ada alokasi anggaran tambahan untuk menutupi kekurangan pendanaan Pesparawi di dokumen induk APBD Tahun Anggaran 2022 mendatang.
Pansus Pesparawi lanjut Lois, juga tidak mendengar keluhan dari kontingen dari daerah soal kekurangan dari panitia.
“Semua berjalan aman dan sukses dan terima kasih panitia yang telah membuat nama daerah, nama pemerintah dan nama masyarakat Mimika harum dimata semua kontingen kabupaten kota se-Tanah Papua yang hadir,” tutupnya. (mar)