BERITA UTAMAMIMIKA

Warga Pesisir Mimika Diminta Hati-hati Tanggal 22 Desember, Ini Ancaman yang Bakal Terjadi

cropped cnthijau.png
6
×

Warga Pesisir Mimika Diminta Hati-hati Tanggal 22 Desember, Ini Ancaman yang Bakal Terjadi

Share this article
Wilayah Pomako direndam banjir rob pekan lalu.
Wilayah Pomako direndam banjir rob pekan lalu.

Timika, fajarpapua.com – Warga di pesisir Kabupaten Mimika diminta mewaspadai fenomena banjir rob yang terjadi tanggal 22 Desember 2021 mendatang.

ads

Sebab, sesuai perhitungan air, tanggal 22 Desember mencapai puncak tertinggi air pasang hingga di angka 39. Pekan lalu, ketinggian air di angka 36 namun merendam semua wilayah pesisir, termasuk Pomako.

“Ini tertinggi, baru pertamakali terjadi. Kokonao, Atuka dan Ipaya tergenang banjir rob,” ungkap Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dikonfirmasi fajarpapua.com di Gereja Katolik Sempan, Minggu (12/12).

Dikemukakan, banjir rob melanda sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Mimika disebabkan air pasang yang didukung curah hujan yang tinggi, serta cuaca ekstrim yang melanda wilayah Australia bagian timur.

Menurutnya, fenomena alam ini sulit dihindari, namun dampaknya bisa ditekan.

Beberapa langkah antisipatif yang bisa dilakukan seperti pembersihan drainase atau normalisasi sungai (khusus wilayah kota Timika).

Berikut, pemerintah harus mendesign penampungan air yaitu reservoir untuk menampung air seperti di wilayah Jawa Barat. Langkah tersebut hanya khusus wilayah Timika.

“Sedangkan untuk Kokonao dan Atuka kita harus buat talud supaya jangan terjadi abrasi dan erosi. Di Kekwa karena abrasi ombak, sedangkan abrasi di Atuka karena banjir,” ujarnya.

Dikemukakan, wilayah pesisir Mimika umumnya diapit sungai dan laut (delta) sehingga sangat sulit menghindar dari fenomena alam tersebut.

“Tidak mungkin pindahkan mereka.
Kita harus konsen pada konsep RPMJ. Pembangunan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan,” ujarnya.

Ia mencontohkan, penggalian sungai atau restorasi sungai sudah tembus Kokonao supaya masyarakat tidak tergantung alam. Namun proyek tersebut mangkrak, tidak dilanjutkan.

“Termasuk lapter di gunung mangkrak, padahal itu kebutuhan yang harus diutamakan,” ucapnya.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *