Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar pasar murah di Halaman Gedung Eme Neme Yauware, Jumat (17/12).
Pasar murah ini merupakan wujud dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati Mimika terutama dalam pengembangan percepatan konsumsi pangan lokal.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, I Nyoman Dwitana kepada fajarpapua.com mengatakan gelaran pasar murah yang diadakan guna membantu masyarakat khususnya yang akan merayakan hari raya Natal.
“Kita laksanakan disaat jelang Natal, sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam kebutuhan perayaan hari raya,” ujarnya.
Pihaknya lanjut Dwitana mendorong digelarnya pasar murah karena melihat dari statistik, dimana inflasi tertinggi disumbang dari sektor pangan.
“Walaupun jumlah atau volume barang yang disiapkan tidak sesuai dengan harapan masyarakat, tetapi inilah salah satu instrumen bagi pemerintah untuk memperhatikan masyarakat,” katanya.
Selain itu dijelaskan, pihaknya juga menjual panganan lokal dalam pasar murah untuk mendorong masyarakat untuk mengelola, merawat dan menjaga kualitas.
“Langkah itu dirasa penting, karena dari tahun ke tahun ada peningkatan konsumsi pangan lokal seperti petatas, singkong dan terutama sagu,” jelasnya.
Dwitana juga mengungkapkan pemerintah pusat juga telah memperhatikan pengembangan pangan lokal di Kabupaten Mimika.
“Kita juga mendapat bantuan fasilitas alat-alat pengolahan yang lebih efisien dan salah satunya juga ini kita promosikan setiap akhir tahun, itu yang jadi instrumen percepatan konsumsi pangan lokal,” jelasnya.
Dikatakan pasar murah tersebut sengaja menetapkan harga relatif lebih murah dibanding harga komoditas yang ada dipasaran.
“Harga sesuai dengan komoditi, karena kami juga tidak menjatuhkan harga petani, kami hanya menjembatani untuk kegiatan ini,” katanya.
Pasar murah memang digelar agar masyarakat khususnya yang akan merayakan Natal bisa memenuhi kebutuhan mereka.
“Namun juga terbuka untuk umum, namun kita atur agar bisa merata sehingga apabila masyarakat hendak membeli harus disertakan KTP dan ditulis barang-barang apa saja yang ingin dibeli. Ini untuk pemerataan, jadi kita utamakan disini yang hari raya dulu, kita kendalikan dengan KTP dan kupon, sehingga tidak terjadi adanya borong memborong dalam belanja,” ucapnya. (feb)