Timika, fajarpapua.com – Sejak pukul 11.00 WIT Sabtu (26/3), terpantau sejumlah lapak penjual tahu tempe di pasar Sentral Timika kosong.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sejumlah penjual tahu tempe melakukan mogok massal lantaran kurangnya produksi dan mahalnya harga kedelai.
Selain tahu tempe, tauge juga terlihat kosong di pasar. Dengan kosongnya tiga barang tersebut nampak aktivitas pasar pada Sabtu (26/3) terlihat agak sepi.
Selain itu sejumlah pabrik tahu tempe di Timika juga melakukan hal yang sama.
Pemilik Pabrik Tahu Tempe di SP 2 Ardi mengatakan hasil pertemuan dengan para pengusaha tahu tempe telah membuahkan kesepakatan.
“Hari Sabtu (19/3) lalu rapat bersama pengusaha tahu tempe se Timika menghasilkan kesepakatan mogok massal mulai hari ini Sabtu (26/3) dan akan kembali berjualan pada Senin depan,” ujar Ardi saat ditemui di tempat kerjanya Sabtu (26/3).
Selain disepakati untuk mogok massal, kenaikan harga tahu juga telah dibahas dan mendapatkan voting suara terbanyak untuk setuju menaikan harga tahu.
“Kesepakatan yang kedua adalah ditetapkan dan disetujui untuk kenaikan harga tahu. Kalau tempe itu diperkecil atau dikurangi, biasanya kalau dari pabrik jualnya 5 ribu dapat 4 sekarang lima ribu dapat 3,” jelasnya.
Untuk harga tahu telah disepakati naik Rp 500 dari harga sebelumnya 2 ribu per potong dari pabrik, dan sekarang menjadi Rp 2.500 per potong dari pabrik, sedangkan kalau pengecer Rp 3 ribu.
Meski mogok, pengrajin tempe tetap melakukan aktivitasnya untuk mempersiapkan stok pada Senin depan, nampak pengrajin telah melakukan proses pengemasan tempe merk Jasun. (feb)