BERITA UTAMAPAPUA

DPRD Nabire Sayangkan Bandara Senilai Rp850 Miliar Berpotensi Mangkrak

cropped cnthijau.png
8
×

DPRD Nabire Sayangkan Bandara Senilai Rp850 Miliar Berpotensi Mangkrak

Share this article
Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nabire Salmon Pigai
Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nabire Salmon Pigai

Jayapura, fajarpapua.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nabire menyayangkan pembangunan bandara baru di wilayah setempat senilai Rp850 milliar yang dibiayai Pemerintah Pusat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) berpotensi mangkrak (tidak berfungsi), pasalnya pada 2022 ini, tidak ada alokasi dana untuk kelanjutan pembangunannya. 

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nabire Salmon Pigai dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan pembangunan Bandara Nabire baru yang berada di Wanggar tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dibertujuan meningkatkan konektivitas dan membantu aksesibilitas transportasi logistik di Bumi Cenderawasih. “Akibat tidak adanya kejelasan dana dari APBN, bisa menyebabkan pembangunan bandara ini terbengkalai,” katanya. 

ads

Menurut Salmon, hingga Senin (18/4) progress pembangunan Bandara baru Nabire yang terbagi dalam dua bagian yakni pertama pembangunan sisi udara dan pembangunan sisi darat di mana pembangunan sisi udara terdiri dari landasan pacu (run way) sepanjang 1600 meter x 30 meter, landasan hubung (taxi way), apron (landasan parkir pesawat), marka dan rambu sisi udara telah terbangun. 

“Dari hasil pantauan, untuk sisi udara sudah terbangun runway dan taxi way, hanya apron saja yang belum tuntas dari 600 meter yang direncanakan, sampai sekarang baru 367 meter yang sudah dicor beton sedangkan sisanya 233 meter belum dikerjakan,” ujar Pigai di sela-sela kunjungan kerjanya ke Bandara baru Nabire, pekan ini. 

Dia menjelaskan sedangkan pembangunan sisi darat yang meliputi menara pengawas lalu lintas penerbangan atau tower bandara (tower ATC), terminal penumpang, gudang kargo, bangunan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), gedung genset atau main power house, bangunan administrasi atau perkantoran dan hanggar, jalan masuk (access road), tempat parkir kendaraan bermotor belum rampung. 

“Tower ATC belum ada, kemudian stasiun bahan bakar avtur pertamina juga belum ada, sedangkan bangunan terminal penumpang, kargo, PKP-PK, perkantoran, gedung genset dan lainnya masih dikerjakan, makanya kalau tahun ini tidak ada dana untuk kelanjutan pembangunannya maka proyek ini berpotensi gagal,” katanya lagi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *