Timika, fajarpapua.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika hingga kini belum melakukan pertemuan menanggapi kenaikan harga gas elpiji dan kebutuhan pokok lain.
Khusus kenaikan harga gas elpiji sangat bergantung pabrik serta biaya sewa kontainer.
Hal ini membuat harga Gas Elpiji di Timika naik untuk yang ukuran 12 Kg naik menjadi Rp 330 ribu yang sebelumnya Rp 290 ribu. Sedangkan untuk ukuran 5.5 naik menjadi Rp 190 ribu yang sebelumnya Rp 170 ribu.
“Ini penyebabnya juga harga dari dari sana, para distributor atau ritel yang di Timika menyesuaikan kenaikan harga dari pabrik,” kata Plt Kepala Dinas Perindag Mimika, Petrus Palii Ambaa di Timika, Rabu (18/5).
Dikatakan, setiap hari pihaknya selalu mengupdate harga, namun hingga kini belum ada laporan item barang yang mengalami kenaikan harga.
“Setiap hari kami update harga, tetapi belum ada laporan kepada saya bahwa item-item dari itu yang naik lagi, masih dalam harga yang wajar, kalaupun ada harga yang naik terlalu jauh pasti ada laporan ke saya,” katanya.
Kenaikan gas elpiji juga tak luput dari naiknya jasa angkut kontainer. Setelah sekian kali diakhir tahun 2021 diadakan pertemuan antara Disperindag dan para pemilik kontainer, hingga saat ini Disperindag belum ada lagi pertemuan untuk membahas dan menyelesaikan persoalan kenaikan barang tersebut.
“Kita belum pernah lagi lakukan pertemuan, kalau misalnya sudah terjadi adanya kenaikan harga yang signifikan kita akan lakukan pertemuan lagi. Sejauh ini pantauan kita masalah harga masih sama seperti sebelumnya,” ucapnya.
Salah satu kios di Jalan Hassanudin, Endi mengaku kenaikan harga gas elpiji sejak tiga bulan lalu, Endi menjual harga gas elpiji ukuran 12 Kg Rp 330 ribu.
“Harga ukuran 12 Kg 330, kalau harga sebelumnya saya agak lupa, mungkin 290 an,” ujarnya ketika ditemui di Kios Miliknya. (feb)
