Manokwari, fajarpapua.com- Resepsi pernikahan yang digelar di Kampung Aimasi, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada Sabtu (4/6) lalu berakhir duka.
Ya.. Keributan akibat saling senggol saat bergoyang dangdut yang terjadi pada malam hari, membuat mempelai pria yang merupakan anggota TNI mengeluarkan tembakan peringatan yang tanpa sengaja mengenai dua orang.
Ironisnya, Rafael Irfan Balaweling (16) salahsatu korban penembakan yang akhirnya dinyatakan meninggal dunia adalah adik lelaki dari mempelai wanita.
Sementara satu korban lainnya adalah anggota TNI yang juga rekan mempelai pria bernama Sertu Bayu yang saat kejadian berada di depan panggung hiburan dangdut.
Berdasarkan informasi yang diterima fajarapua.com menyebutkan, resepsi pernikahan Agnestasia Saputri Balaweling, dengan anggota TNI AD Sertu Aloisius Fesiliano Tulung Johanda pada awalnya berlangsung aman meski banyak tamu undangan serta masyarakat yang turut berjoget.
Namun saat tengah malam, suasana di depan panggung hiburan dangdut yang digelar tuan rumah Iptu Felix Balaweling yang juga orang tua mempelai wanita semakin tidak terkendali.
Dan puncaknya, sekira pukul 23.30 WIT atau menjelang Minggu (5/6) dinihari terjadi keributan diantara penonton hiburan dangdut yang diduga akibat senggolan saat bergoyang.
Karena keributan tidak terkendali, akhirnya mempelai pria Sertu Alusius Fesiliano Tulung Johanda berinisiatif hendak memberikan peringatan dengan mengeluarkan senpi berjenis G2 Combat kaliber 9×19 mm yang di arahkan ke atas.
Melihat hal itu, rekan mempelai pria yang diketahui bernama Sertu Yusuf Putra Adam Pratama Worabai mendekat dan menghalau tangan Sertu Alosius untuk mengarahkan senjata kearah bawah.
Tiba-tiba saat itu terdengar satu kali tembakan yang mengenai perut sebelah kiri Sertu Bayu yang saat itu ada di depan panggung.
Peluru ternyata juga menyasar dada sebelah kiri Rafael Ifan Balaweling yang saat terjadi penembakan berada di teras rumah.
Melihat hal itu, acara hiburan sontak berhenti dan kemudian keluarga maupun tamu undangan melarikan kedua korban ke Puskesmas Prafi.
Namun naasnya, setiba di Puskesmas Prafi, korban atas nama Rafael Ifan Balaweling tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Sedangkan, satu korban lainnya Sertu Bayu yang mengalami luka tembak pada bagian perut sebelah kiri kemudian dirujuk ke RSAL Manokwari untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Menanggapi peristiwa ini, Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel ARM Hendra Pasireron menyatakan pelaku langsung diamankan Pomdam Kasuari untuk diproses secara hukum.
“Untuk pelaku berinisial AFTJ sudah langsung diamankan oleh pihak Pomdam Kasuari. Proses hukum terhadap yang bersangkutan masih terus berlangsung,” ujar Pasireron yang merupakan alumni SMA Negeri 1 Abepura. (red)