BERITA UTAMAPAPUA

Tambang Emas Ilegal Buper Waena Jayapura, Cemari Air Kali Jembatan 2 Sentani Timur, Danau Sentani Terancam

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
38
×

Tambang Emas Ilegal Buper Waena Jayapura, Cemari Air Kali Jembatan 2 Sentani Timur, Danau Sentani Terancam

Share this article
IMG 20220623 WA0039
Penampakan Danau Sentani dipotret dari udara.

Jayapura, fajarpapua.com- Aktifitas tambang emas tanpa izin atau ilegal yang ada wilayah Buper Waena, Kota Jayapura membuat Kali Jembatan Dua di Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, tercemar.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Limbah hasil dari pertambangan emas tersebut juga mengancam ekosistem dan Danau Sentani yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Jayapura.

“Kalau bisa lingkungan hidup coba tangani air kali jembatan dua itu, karena kita lihat air kali itu sudah tercemar, padahal dulu airnya jernih, tapi sekarang sudah tercemar kelihatan,” ujar Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura, Joko Sunario usai membuka pertemuan konsultasi masyarakat tentang pengkajian Danau Sentani, Kamis (23/6).

Sunario mengungkapkan, warna air Kali Jembatan Dua tersebut telah berubah menjadi warna coklat dan permukaan kali juga sudah naik karena banyaknya sedimen sisa tambang emas ilegal.

Selain itu, ditakutkan jika penambangan terus terjadi akan menyebabkan biota di Danau Sentani terutama fauna endemik termasuk ikan rusak sehingga merugikan masyarakat.

“Ini menjadi perhatian kita bersama. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini jadi perhatian balai sungai dan danau sehingga betul kita menangani masalah ini ditangani dengan baik,” kata Sunario.

Menurutnya, pencemaran Kali Jembatan Dua yang dulunya menjadi salahsatu destinasi wisata ini sudah berlangsung lama dan itu terjadi sejak adanya penambangan emas ilegal di wilayah Buper maupun Kamwolker.

“Pencemaran Kali Jembatan Dua ini terjadi sejak ada penambangan emas di Buper, tapi ini perlu dicek bersama. Bahkan, pernah juga ada dipublikasi tetang penambangan itu,”ucapnya.

Ia berharap masalah ini segera diatasi karena berkaitan juga dengan ekonomi masyarakat sehingga harus diatur secara baik agar tidak mencemari Danau Sentani.

“Saya harap masyarakat adat di wilayah Danau Sentani juga harus bertindak dan bersuara berkait denga pencemaran, selama ini saya lihat tidak ada tokoh masyarakat atau tokoh adat yang mempermasalahkan pencemaran Danau Sentani ini. Padahal ini sangat menganggu kelangsungan dan kelestarian Danau Sentani, ”tambahnya. (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *