Timika, fajarpapua.com – Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Kabupaten Mimika secara resmi melepas keberangkatan150 jamaah Haji ke Tanah Suci Makkah di Arab Saudi untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima.
Keberangkatan jamaah haji tersebut ditandai dengan acara pelepasan yang dilaksanakan di halaman Kantor Kementerian Agama Mimika, Jalan Yos Sudarso, Sabtu (25/6).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mimika, Lucas Yasi, untuk musim haji tahun ini Mimika mendapatkan jatah sebanyak 150 kuota dari yang sebelumnya sebanyak 300 orang.
“Mimika tahun ini hanya mendapat kuota 150 orang karena ada pembatasan. Meski demikian dari keseluruhan jamaah haji di Papua sebanyak 488, Mimika adalah kabupaten yang mendapat kuota terbanyak,” ujarnya.
Dikatakan dari 150 jamaah haji asal Mimika, saat ini sebanyak 90 orang lebih jamaah telah berada di Makassar dan sisanya akan berangkat Senin (27/6) mendatang.
Dijelaskan, nantinya jemaah haji asal Mimika akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Embarkasi Haji Makassar sebagai tempat penampungan yang sudah disiapkan guna dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat ke Arab Saudi.
“Dan pada tanggal 29 Juni nanti di Makassar akan dilakukan pelepasan secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan,” paparnya.
Seperti diketahui pada musim haji kali ini, Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota jemaah haji dari 2,5 juta orang hanya menjadi sekitar 1 juta orang.
Dari jumlah kuota 1 juta jamaah haji, 85 persen diantaranya atau sekitar 850 ribu orang dialokasikan untuk jamaah internasional dan sisanya 150 ribu orang untuk jamaah lokal.
Sementara dari 850 ribu kuota jamaah internasional, Indonesia mendapat kuota sebanyak 100.051 orang atau terbesar diantara 30 negara muslim di dunia
Sedangkan Kabupaten Mimika, seperti dijelaskan diatas pada tahun ini mendapat jatah 150 orang yang merupakan terbanyak di Papua.
Lucas berharap untuk calon jamaah haji yang belum bisa berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini diminta untuk tetap bersabar.
Kepada seluruh calon jamaah haji yang berangkat, Lucas meminta mereka untuk tetap memperhatikan kesehatan selama di Tanah Suci dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh penyelenggara haji serta dapat menjaga nama baik Kabupaten Mimika.
“Jaga nama baik, jalin komunikasi antar jamaah dari daerah-daerah lain dan setelah pulang dari sana semoga dapat melayani orang dengan baik serta menjadi haji yang Mabrur,” pungkasnya. (feb)