BERITA UTAMAPAPUA

Hari ini Mulai Tiba di Tanah Air, Satu Jemaah Haji Asal Papua Wafat di Tanah Suci

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
11
×

Hari ini Mulai Tiba di Tanah Air, Satu Jemaah Haji Asal Papua Wafat di Tanah Suci

Share this article
IMG 20230709 WA0040
Kemenag Papua saat menggelar rapat penerimaan jemaah haji asal Papua.

Jayapura, fajarpapua.com– Sebanyak 196 orang jemaah haji asal Papua dari kloter 7 dijadwalkan tiba hari ini, Minggu (9/7) pukul 18.50 WITA atau pukul 20.50 WIT malam nanti melalui Debarkasi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (UPG).

Selanjutnya pada Senin (10/7) sebanyak 385 orang, dari kloter 8 juga dijadwalkan tiba pada pukul 11.35 WITA, dan Selasa (11/7) juga 385 orang dari kloter 9 pada pukul 06.55 WITA.

ads

“Kloter 7 merupakan kloter campuran jemaah haji asal Provinsi Papua dan Provinsi Sulawesi Selatan. Kloter 7 terdiri dari jemaah haji asal Kabupaten Merauke 122 orang, Kabupaten Kepulauan Yapen 38 orang, Kabupaten Mappi 16 orang, dan Kabupaten Boven Digoel 19 orang, dengan 1 orang PHD. Selebihnya, JCH Kloter 7 berasal dari Kabupaten Pangkep 92 orang, Kota Makassar 100 orang, Provinsi Sulawesi Selatan”, kata Ketua PPIH Provinsi Papua H. Rasmani Sumarta.

Ia mengatakan, dari sejumlah jemaah haji itu, satu orang jemaah haji asal Papua wafat di Tanah Suci, setelah sempat sakit hingga dirawat di Rumah Sakit di Mekah.

Sementara itu Dian Nurlina, SE., M.Ak., Koordinator Dokumen Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Papua Tahun 1444 H/2023, Sabtu siang (8/7) di Wisma Zamzam Asrama Haji Sulawesi Selatan menjelaskan, jemaah haji tersebut adalah Jumatia Binti Muhammad Nur (51) asal Kota Jayapura, dan tergabung pada kloter 8.

Mengacu data yang dibagikan Dian, total jemaah haji Indonesia yang wafat hingga hari ini tercatat 464 orang, dari total 209.782 orang jemaah haji pada 558 kloter.

Dian menuturkan, PPIH Provinsi Papua yang telah siap di Asrama Haji Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, menyelenggarakan rapat pemantapan koordinasi teknis penyambutan kedatangan jemaah haji asal  Provinsi Papua.

Ditempat yang sama Rasmani pada saat memimpin rapat menjelaskan, tugas pokok PPIH pada debarkasi, mencakup beberapa aspek yang saling terkait.

“Tugas-tugas tersebut mencakup
menyambut kedatangan jemaah haji bersama PPIH Debarkasi Makassar, membantu para jemaah haji secara spontan di aula kedatangan, penyerahan kembali dokumen paspor kepada jemaah, dan membantu penyerahan koper bagasi bekerjasama dengan PPIH kabupaten/kota. Selain itu, pembagian air zamzam kepada jemaah, memfasilitasi akomodasi dan konsumsi jemaah yang transit di asrama haji, maupun monitor jemaah yang sakit jika ada yang dirujuk ke Poliklinik Asrama Haji, serta aspek publikasi dan kehumasan,” jelas Maman, sapaan akrab Rasmani.

Dikatakan dia, pembangian air zamzam mencakup teknis penerimaan, pengangkutan, pengaturan dan pembagian air zamzam pada seluruh jemaah haji. Sebagaimana diketahui, jemaah haji dilarang membawa air zamzam secara sendiri-sendiri dari Tanah Suci, namun secara kolektif akan dibagi oleh PPIH setibanya di Tanah Air, melalui debarkasi masing-masing.

Menurut Maman, pembagian air zamzam untuk jemaah haji Papua dikoordinasikan Pak H. Safar Garamatan, dibantu unsur PPIH yang laki-laki, dan tim driver (kendaraan operasiona) PPIH Provinsi Papua di Makassar. Apakah diangkut sekaligus 966 kemasan atau bertahap, hari ini dan besok, pembagian tim yang bertugas di tempat pengambilan dan di asrama haji, tenaga pencatat dan rekap barang masuk keluar, ini yang dibahas pada rapat teknis.

“Hari ini penyelesaian pengambilan air zamzam. yang nantinya langsung dibagikan pada masing-masing jemaah haji”, imbuh Maman.

Dijelaskan Maman juga, berbeda dengan pemberangkatan, pemulangan atau kedatangan jemaah haji kemungkinan tanpa seremoni sama sekali. Ini juga berbeda dengan situasi pemulangan sebelum masa COVID-19, yang melibatkan seremoni, baik pemberangkatan dan pemulangan.

Sebagaimana diketahui juga, unsur jemaah lansia yang mencapai proporsi 30 persen dari keseluruhan jemaah haji Indonesia termasuk pada Embarkasi/Debarkasi Makassar, menjadi pertimbangan peningkatan pelayanan haji yang lebih efektif dan efisien.

“Penerimaan dan pelayanan transit di bawah koordinasi Bu Dian Nurlina, termasuk pelayanan bila ada yang sakit. Untuk pembagian paspor, dikoordinasikan Pak H. Wiryanto”, terang Maman.

Ia menambahjan, paspor akan dibawa ke aula, untuk dibagikan pada jemaah melalui ketua-ketua rombongan lalu dilanjutkan pada ketua-ketua regu, hingga akhirnya diterima masing-masing jemaah haji.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *