Jayapura,fajarpapua.com– Pesawat Twin Otter milik Sam Air PK-SMG yang ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, pada 7 Juni 2022 lalu hingga kini belum dievakuasi.
Ironisnya ditengah-tengah, PT Semuwa Group sebagai operator pesawat tersebut mengupayakan evakuasi serta perbaikan, ada teror yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Owner PT Semuwa Group, Wagus Hidayat kepada fajarpapua.com, Senin (4/7) mengungkapkan, belum dievakuasinya pesawat Sam Air ini karena masih melakukan koordinasi dengan pihak lain termasuk pihak ansuransi.
“Saat ini, kami masih tunggu putusan dari pihak ansuransi. Setelah itu rencananya pesawat akan dipindahkan ke Sentani,” ungkap Wagus Hidayat.
Ia mengatakan, hingga saat ini pesawat memang masih diparkir di Apron Bandara Kenyam sebelum dievakuasi ke Bandara Sentani.
Wagus menjelaskan biaya untuk evakuasi juga cukup besar karena membutuhkan pesawat berbadan besar guna mengangkut badan pesawat.
“Untuk mindahkan pesawat tidak mudah ya, kita harus tunggu pesawat yang mampu mengangkut,” katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknya beberapa kali mendapat ancama melalui Whatsapp dari orang yang tidak bertanggung jawab yang menyatakan akan membuang pesawat tersebut ke jurang dan membakarnya.
“Kami sayangkan ada acaman hendak membuang pesawat ke jurang dan membakarnya. Padahal kami ini melayani penerbangan ke daerah tersebut. Kami berharap pemerintah setempat bertanggung jawab untuk mengamankan pesawat kami,” ujarnya.
Diakui Wagus, ancaman itu sangat meresahkan pihaknya sebagai pemilik pesawat dan pesawat mengalami kerusakan juga karena tertembak saat melayani masyarakat.
“Seharusnya pemerintah bertanggung jawab karena permintaan pesawat tesebut untuk melayani mereka. Bahkan, saat pesawat kami ditembak KKB tidak ada bantuan dan tanggung jawab dari pemerintah,”ucap Wagus sambil mengaku akan melakukan gugatan kepada pemerintah daerah setempat jika benar pesawat miliknya dibakar.
Wagus juga mengungkapkan, pasca tertembaknya pesawat Sam Air, hingga saat ini pihaknya belum melayani penerbangan ke Nduga meskipun aparat keamanan telah melakukan pengamanan di Bandara Kenyam.
Hal ini terjadi karena belum ada pesawat pengganti untuk melayani penerbangan kepada masyarakat di Kabupaten Nduga.(hsb)