BERITA UTAMANASIONAL

“Rakhena Nda Khanine” Antar Pemuda Papua Menangi Lomba Cipta Lagu Anak Berbahasa Daerah Nasional

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

“Rakhena Nda Khanine” Antar Pemuda Papua Menangi Lomba Cipta Lagu Anak Berbahasa Daerah Nasional

Share this article
IMG 20221101 WA0002
Suasana pengumuman pemenang Lomba Cipta Lagu Anak-anak Berbahasa Daerah yang Digelar oleh PANDI. Foto: PANDI

Jakarta, fajarpapua.com– Lewat lagu daerah berjudul “Rakhena Nda Khanine”, Stephen Irianto Wally, seorang pemuda asal Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menjadi pemenang pertama Lomba Cipta Lagu Anak-Anak Berbahasa Daerah tingkat nasional.

Dalam lomba yang digelar Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) lewat program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (Mimdan), “Rakhena Nda Khanine” yang syairnya berbahasa Sentani-Melayu itu mengantar Stephen Irianto mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp 100 juta serta tropi dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan PANDI.

ads

Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Pemasaran, dan Kerjasama PANDI Heru Nugroho, dalam pernyataannya mengatakan, perlombaan ini diharapkan dapat memperluas gaung keberadaan budaya yang berkaitan dengan aksara Nusantara di Indonesia dan sebagai salah satu bentuk pemajuan kebudayaan Indonesia secara umum yang kini beradaptasi di dunia digital.

“Terima kasih Mas Eka Gustiwarna dan Mba Tiara Andini atas partisipasinya sebagai juri Lomba Cipta Lagu Anak Berbahasa Daerah yang akhirnya melahirkan salah satu karya berjudul ‘Rakhena Nda Khanine’ sebagai karya terbaik dari 10 karya yang terpilih menjadi finalis,” katanya.

Mengutip pernyataan juri, Heru mengatakan bahwa semua karya yang berhasil mencapai tahapan final merupakan yang terbaik dari 149 karya yang masuk dan diterima panitia yang berdatangan dari 26 Provinsi di Indonesia.

“Selamat kepada Stephen I Wally, pemuda asal Papua yang berhasil meraih hadiah 100 juta rupiah,” katanya.

Minimnya karya-karya lagu baru berbahasa daerah yang diciptakan untuk anak-anak mendorong PANDI menyelenggarakan Lomba Cipta Lagu Anak-anak Bahasa Daerah.

Menurut Heru, usia kanak-kanak merupakan masa yang paling efektif untuk memperkenalkan bahasa ibu dan budaya asli sehingga tertanam kecintaan terhadap Indonesia dan kebinekaan.

Lomba ini diselenggarakan oleh PANDI melalui program Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara dan didukung oleh Kemenko PMK sebagai wadah apresiasi dan ekspresi dari pelaku seni untuk turut berpartisipasi menggunakan musik sebagai salah satu media utama mengembangkan wawasan budaya.

“Harapannya lomba ini bisa menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap bahasa daerah melalui seni musik serta dapat mengembangkan lagu-lagu bahasa daerah terutama lagu untuk anak-anak,” kata Heru menambahkan.

Pada grand final yang menilai 10 finalis, juri yang terdiri dari Tiara Andini dan Eka Gustiwana melakukan penjurian dari aspek lirik bahasa, kualitas suara, serta musikalitas lagu.

Pendaftar lomba ini mencapai hampir 500 orang, dengan keseluruhan menyisakan 149 peserta yang berhasil mengunggah karya ke situs resmi lomba lagu.merajutindonesia.id. (an)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *